,
menampilkan: hasil
WTP Lebih dari 10 kali, Pontianak Diganjar Penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani
PONTIANAK - Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak 11 kali berturut-turut mengantarkan Kota Pontianak menyabet penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Trofi penghargaan atas capaian opini WTP minimal 10 kali berturut-turut untuk laporan keuangan pemerintah daerah dari tahun 2012 hingga 2021 diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan pada Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Bahasan menerangkan, penghargaan yang diterima dari pemerintah pusat ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang telah menyampaikan laporan keuangannya dan mendapat predikat WTP minimal 10 kali berturut-turut.
"Alhamdulillah predikat WTP yang disandang Kota Pontianak sudah lebih dari 10 kali, artinya laporan keuangan yang disampaikan sudah berbasis akrual, transparan dan akuntabel," ujarnya.
Menurutnya, capaian WTP ini juga merupakan apresiasi atas kinerja seluruh jajaran lingkup Pemkot Pontianak yang telah bekerja keras untuk menyajikan laporan keuangan secara akrual, transparan dan akuntabel.
"Semoga dengan penghargaan ini menjadi penyemangat kita untuk menyajikan laporan keuangan lebih baik lagi sesuai dengan standar keuangan negara," kata Bahasan.
Hasil dari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hal yang ditekankan di antaranya adalah ketelitian dalam penyajian laporan keuangan, tepat waktu dan lebih terencana. Hal ini dikatakan Bahasan supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pertanggungjawaban laporan keuangan.
"Harapan kita laporan keuangan ini kualitasnya terus meningkat," tuturnya.
Bahasan menambahkan, menyandang predikat WTP, bukan berarti puas dengan hasil yang telah dicapai, sebab masih ada catatan dari BPK yang harus terus ditindaklanjuti sebagai bagian dari komitmen sebagai pengelola keuangan negara di daerah.
"Untuk itu, kita terus berupaya memperbaiki kualitas pengelolaan keuangan serta perbaikan perencanaan anggaran," pungkasnya. (prokopim)
50 Kali Berdonor, Yugo Terima Pin dari Wali Kota
Rutin Donor Darah Demi Kemanusiaan
PONTIANAK - Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-77 menjadi momen yang istimewa bagi Yugo Akhsono (45). Pasalnya, pria yang rutin mendonorkan darahnya ini menerima pin yang disematkan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Halaman PMI Kota Pontianak, Sabtu (17/9/2022). Pin yang diterima pria berbadan tegap ini merupakan penghargaan yang diberikan karena sudah berdonor sebanyak 50 kali.
Berangkat dari rasa kemanusiaan, cerita Yugo, awal mula ia mulai melakukan donor darah ketika ada kegiatan donor darah di lingkungan kantor tempatnya bekerja. Sejak itu dirinya melakukan donor darah secara rutin. Meski sama sekali tidak pernah terpikir dalam benaknya untuk donor darah sebanyak mungkin, ia melakukannya selama dirinya masih memungkinkan untuk berdonor.
"Motivasi saya hanya ingin membantu sesama demi kemanusiaan," ungkapnya.
Hingga kini Yugo masih rutin mendonorkan darahnya. Selama berdonor, banyak manfaat yang dirasakannya. Selain membantu sesama, baginya dengan mendonorkan darah secara rutin, biasanya setelah berdonor tubuhnya terasa lebih bugar. Selain itu, ia pun tak pernah lagi mengalami rasa sakit kepala yang biasa dideritanya.
"Dari sini saya merasa setelah berdonor, badan saya terasa lebih bugar. Memang kalau baru selesai donor darah, badan awalnya terasa sedikit lemas tetapi setelah beberapa jam kemudian, malah badan merasa bugar," ujarnya.
Tak hanya memotivasi diri, dia juga mengajak masyarakat untuk mulai mendonorkan darahnya bagi yang belum pernah berdonor. Banyak manfaat yang didapat lewat donor darah. Dari sisi kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh sekaligus monitoring kondisi kesehatan pendonor.
"Dan yang lebih mulia lagi kita bisa membantu mereka yang membutuhkan demi rasa kemanusiaan," ucap Yugo.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para sukarelawan pendonor darah yang telah ikhlas berdonor demi membantu sesama yang membutuhkan. Lewat tema HUT PMI ke-77 'Terus Tebar Kebaikan', ia mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli dalam masalah kemanusiaan.
"Seperti yang dilakukan Yugo ini patut dicontoh karena secara sukarela mendonorkan darahnya secara rutin," tuturnya.
Menurutnya, kebutuhan stok darah di Kota Pontianak rerata setiap harinya 120 kantong. Sementara stok darah yang tersedia rerata 80 kantong. Dengan kondisi demikian masih sangat dibutuhkan pasokan stok darah. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kekurangan tersebut, pasokan stok darah juga diperoleh dari sukarelawan yang mendonorkan darahnya.
"Stok darah memang golongan beberapa jenis mencukupi, akan tetapi golongan darah tertentu kita masih kekurangan," imbuh Edi.
Upaya untuk memenuhi kebutuhan stok darah tersebut salah satunya mengajak peran serta para pengusaha atau swasta, misalnya pada peringatan ulang tahun perusahaannya menyelenggarakan aksi sosial berupa donor darah.
"Selain itu kita juga menyediakan database berbasis aplikasi untuk mengingatkan para pendonor apabila sudah masuk waktunya mereka berdonor," pungkasnya. (prokopim)
TPID Pontianak Raih Penghargaan Nasional Terbaik se-Kalimantan
Wali Kota Edi Kamtono Sebut Wujud Sinergitas Bersama
PONTIANAK - Penghargaan bergengsi tingkat nasional kembali diraih Kota Pontianak. Kali ini Kota Pontianak menyandang predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Wilayah Kalimantan 2021 pada TPID Awards 2022. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada TPID dalam pengendalian inflasi di daerah. Trofi dan piagam TPID Terbaik diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto pada Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi 2022 di Surabaya, Rabu (14/9/2022). Penerima TPID Awards terbagi berdasarkan kategori wilayah, yakni Wilayah Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara-Maluku-Papua. Kota Pontianak termasuk yang paling rendah dari seluruh wilayah secara nasional yaitu 4,4 persen.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, keberhasilan TPID Kota Pontianak dalam mengendalikan inflasi merupakan kerja keras dan kerja bersama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar. Mulai dari rakor High Level Meeting (HLM) yang secara rutin digelar, monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar, operasi pasar dan berbagai upaya lainnya dalam mengendalikan inflasi di Kota Pontianak.
"Alhamdulillah TPID Kota Pontianak berhasil mengendalikan laju inflasi sehingga tetap stabil meski tengah dilanda krisis global," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/9/2022).
Dalam mengendalikan inflasi, TPID yang melibatkan unsur dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan pihak terkait lainnya, melakukan berbagai upaya untuk mengontrol tingkat inflasi agar lebih terkendali. Misalnya dengan melakukan pemantauan di lapangan terhadap ketersediaan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga kebutuhan pokok di pasar.
"Sehingga harga pangan di pasaran relatif stabil dan komoditas utama juga tersedia," kata Edi.
Selain upaya itu, lanjutnya, rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh pihak terkait juga dalam rangka mengumpulkan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok. Selanjutnya menentukan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok. Kalau komoditas pokok itu tersedia, harga di pasar juga ikut stabil," imbuhnya.
Menyandang TPID Terbaik Wilayah Kalimantan bukan pertama kali bagi Kota Pontianak. Beberapa tahun silam penghargaan serupa pernah diterima TPID Kota Pontianak beberapa kali di tingkat nasional.
"Kita berharap sinergitas TPID Kota Pontianak terus terjalin dengan baik dan ditingkatkan sehingga inflasi di Kota Pontianak bisa terkendali," pungkasnya. (prokopim)
Pemkot Pontianak Boyong Dua Penghargaan
PONTIANAK - Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus menunjukkan kinerja yang membanggakan. Tak tanggung-tanggung, dua penghargaan tingkat nasional sekaligus menjadi bukti prestasi yang diukir Kota Pontianak belakangan ini. Penghargaan pertama, berkaitan dengan Penilaian Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diserahkan di Jakarta pada 6 Juli 2022. Penghargaan ini berhasil menorehkan nilai indeks 81 (Kategori A) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kedua, penghargaan atas Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting dari Kementerian Dalam Negeri yang diterima di Makasar pada 7 Juli 2022.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kerja keras seluruh jajarannya hingga mengukir prestasi di tingkat nasional. Menurutnya, hasil yang dicapai ini merupakan kerja bersama seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Pontianak. Atas penghargaan penilaian NSPK Manajemen ASN, dia menilai capaian itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan profesionalitas ASN dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi.
"Kita terus berupaya mewujudkan ASN yang berkinerja profesional, berintegritas dan berjiwa melayani," ujarnya, Sabtu (9/7/2022).
Edi juga meminta seluruh ASN supaya memahami aturan, bergerak cepat serta memiliki kepekaan terhadap sekitar, khususnya bagi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Bekerja secara profesional harus tertanam dalam diri seorang ASN.
"Tingkatkan kompetensi, bekerja cepat, tuntas dan ikhlas. Pahami betul tugas dan fungsi," ungkapnya.
Kemudian, berkaitan dengan diterimanya penghargaan atas Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting, Edi menuturkan bahwa capaian itu merupakan komitmen Pemkot Pontianak dalam upaya menurunkan stunting di Kota Pontianak.
"Masalah stunting menjadi tugas kita bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh stakeholder hingga masyarakat berperan dalam menurunkan angka stunting," jelasnya.
Pemkot Pontianak berkomitmen untuk menekan angka stunting, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bantuan pemberian asupan makanan kepada balita lewat posyandu, puskesmas dan rumah sakit.
"Sosialisasi juga terus kita lakukan supaya para orang tua terutama ibu-ibu, mulai dari kehamilan sampai kelahiran anaknya hingga usia lima tahun tumbuhkembangnya berjalan baik," tutup Edi. (prokopim)