,
menampilkan: hasil
Hari Otda ke-28, Sekda Minta ASN Pemkot Buktikan Pelayanan Terbaik
ASN Diminta Bekerja Berdasarkan Satuan Sistem
PONTIANAK - Kunci keberhasilan dari perwujudan pelaksanaan Otonomi Daerah (Otda) tergantung dari kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVIII di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (25/4/2024). Menurutnya, peran ASN sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Pontianak.
“Dengan cara membuktikan kepada masyarakat bahwa ASN Pemkot Pontianak mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kota Pontianak serta berperan aktif untuk membantu masyarakat mengatasi persoalan yang ada,” ujarnya.
Berkaitan dengan pengentasan permasalahan yang dihadapi Kota Pontianak, Mulyadi menyebut bahwa Pemkot Pontianak sudah menargetkan untuk keluar dari kemiskinan ekstrem. Kemudian target pemerintah pusat mencanangkan penurunan angka stunting di daerah-daerah diharapkan bisa tercapai. Dia berharap Kota Pontianak mampu mengentaskan permasalahan-permasalahan tersebut.
"Banyak hal yang harus dilakukan, semua pihak harus bersinergi supaya target-target itu bisa tercapai,” kata Sekda.
Mulyadi berpesan supaya para ASN bekerja berdasarkan aturan dan sistem. Rangkaian sistem dikatakannya, tidak memandang satu komponen yang terpenting, melainkan seluruh komponen dari satuan sistem itu mempunyai peran yang sama pentingnya.
“Mulai dari kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi atau tenaga fungsional dan staf, semua itu rangkaian dari satu sistem,” tegasnya.
Ia menilai, satuan sistem menjadi mata rantai roda tata kelola pemerintahan. Apabila terdapat satu atau dua staf yang tidak mampu bekerja dengan baik, maka rangkaian sistem itu dipastikan akan terganggu, yang pada akhirnya berdampak pada output kinerja.
“Oleh karena itu kekohesifan harus terjadi di antara seluruh komponen ASN yang ada di Kota Pontianak ini,” tutupnya. (prokopim/kominfo)
Pj Wako Ani Sofian Apresiasi Peran RT/RW Jalankan Tugas Mulia
500 RT/RW se-Pontianak Timur Terima Bantuan Operasional dari Pemkot
PONTIANAK - Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menilai peran RT dan RW sangat penting sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Apalagi tugas RT siaga 24 jam dalam melayani warganya. Tugas RT yang paling banyak adalah tugas pengabdian bagi warganya.
“Oleh sebab itu, saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas peran RT dan RW yang telah mengemban tugas mulia,” ujarnya usai menyerahkan secara simbolis bantuan operasional bagi RT dan RW se-Kecamatan Pontianak Timur di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Kamis (25/4/2024).
Ani Sofian menyatakan bahwa RT memiliki peranan strategis dalam mendukung berbagai kegiatan pemerintahan serta menghimpun aspirasi masyarakat di tingkat lokal. RT/RW juga merupakan ujung tombak dalam menyampaikan informasi, mengkoordinasikan program pemerintah dan menjembatani berbagai kepentingan masyarakat.
“RT tidak hanya sebatas sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga,” imbuhnya.
Ia berharap bantuan operasional yang diberikan kepada seluruh RT dan RW ini bisa bermanfaat dalam melaksanakan tugasnya. Bantuan operasional RT/RW ini juga diharapkan bisa ditingkatkan ke depannya.
“Peran RT juga tak kalah penting dengan cara mendorong warganya untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” kata Ani Sofian.
Camat Pontianak Timur M Akif menambahkan, untuk bantuan operasional RT/RW di wilayah Kecamatan Pontianak Timur berjumlah 500. Masing-masing RT/RW menerima bantuan operasional sebesar Rp1,5 juta per tahun.
“Semoga kolaborasi dan kerja sama antara RT/RW dengan Pemkot Pontianak semakin meningkat dalam memajukan wilayah Pontianak Timur,” pungkasnya. (prokopim)
Konsulat Malaysia Bahas Program Kerja Sama UMKM dengan Pemkot Pontianak
Konsulat Malaysia Berencana Gelar Expo UMKM di Pontianak
PONTIANAK - Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerima kunjungan Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri di Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu (24/4/2024). Kunjungan secara resmi ini merupakan pertama kalinya antara Konsul Malaysia dan Pj Wali Kota Pontianak.
Azizul mengatakan, meski sebelumnya ia sudah beberapa kali bertemu dengan Pj Wali Kota Pontianak dalam beberapa kesempatan, namun hari ini merupakan pertemuan secara resmi pertama kalinya. Tujuan dari kunjungan ini selain untuk mempererat tali silaturahmi, juga membahas program UMKM yang diinisiasi pihaknya.
“Rencananya akan kita laksanakan pada bulan Juli atau Agustus 2024 mendatang. Kegiatan ini melibatkan pelaku UMKM dari Malaysia dan Indonesia, terutama dari Kuching dan Pontianak,” ujarnya.
Ia menambahkan, program yang akan dilaksanakan antara lain berupa pameran produk-produk UMKM seperti kuliner dan kerajinan tangan. Dalam rangkaian kegiatan itu juga, akan digelar seminar dan diskusi yang melibatkan cendekiawan dan pakar-pakar ekonomi terkait dengan meningkatkan penghasilan maupun kerja sama UMKM.
“Kegiatan ini merupakan pertama kalinya yang dilakukan Konsulat Malaysia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemkot Pontianak untuk menjajaki peluang atau potensi kerja sama yang bisa dijalin antara kedua belah pihak,” terang Azizul.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyambut baik rencana Konsulat Malaysia untuk bekerja sama dalam program meningkatkan UMKM dari kedua belah pihak, yakni Kuching dan Pontianak. Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain berupa pameran UMKM yang melibatkan pelaku UMKM dari kedua belah pihak.
“Kita berharap nanti kedua wilayah saling mengisi, misalnya Pontianak punya kelebihan di satu sektor, demikian pula Sarawak punya kelebihan di sektor lainnya,” ungkapnya.
Ia berharap program ini bisa memotivasi UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produknya. Selain itu, melalui kegiatan sektor UMKM yang diinisiasi Konsulat Malaysia ini bisa memperluas jaringan pangsa pasar produk UMKM dari kedua wilayah. Apabila ada produk UMKM dari Malaysia atau sebaliknya, kedua belah pihak tinggal menjalin kerja sama atau saling berkomunikasi supaya bersama-sama membentuk pasar.
“Miisal UMKM Indonesia ada pangsa pasarnya di Malaysia, sebaliknya produk UMKM Malaysia ada pangsa pasarnya di Indonesia sehingga dengan demikian akan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di masing-masing negara,” pungkasnya. (prokopim)
Pontianak Sabet Penghargaan Pembangunan Kota Terbaik
Tingkat Provinsi Kalbar
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menjadi kota terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Penghargaan tersebut diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas didukung Pemprov masing-masing.
Penghargaan tersebut diserahkan Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson kepada Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu yang mewakili Pj Wali Kota Pontianak, dalam Musrenbang RPJPD Tahun 2025-2045 dan RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2025 di Aula Garuda, Gedung Pelayanan Terpadu Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (23/4/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan penghargaan ini merupakan bukti sinkronisasi perencanaan dan pembangunan di Kota Pontianak. Termasuk di dalamnya, keselarasan dengan program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Penghargaan ini menunjukkan apa yang kita bangun, berjalan sesuai dengan yang direncanakan," katanya.
Menurut Ani Sofian, raihan ini menjadi motivasi dalam mengarungi tahun 2024 dan merencanakan pembangunan di tahun 2025. Termasuk dalam menyusun rencana jangka panjang hingga 2045.
"Pembangunan ke depan tentu memiliki tantangan yang berbeda, karenanya perencanaan yang baik harus mengakomodir hal tersebut," ujarnya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu Widoyono menerangkan Penghargaan Pembangunan Daerah diberikan kepada kabupaten/kota yang dinilai Pemerintah Provinsi Kalbar mempunyai capaian pembangunan yang baik. Mulai dari aspek perencanaan sampai dengan outcome kegiatannya. Bappeda menjadi leading sektor penghargaan tersebut.
"Itu bisa kita lihat dari, misalnya nilai IPM kita yang tinggi, angka kemiskinan dan pengangguran yang menurun, dan inflasi terkendali," imbuhnya.
Sebagai gambaran, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023 berhasil mencapai 81,63, dengan kategori sangat tinggi. Nilai IPM yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat semakin baik dan pembangunan Kota Pontianak semakin meningkat dari tahun sebelumnya.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Pontianak tahun 2023 adalah 4,76 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang ada di angka 4,46 persen.
Angka kemiskinan Pontianak pun mengalami penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir. Kini berada di posisi 4,45 persen, lebih rendah dari angka kemiskinan provinsi Kalimantan Barat dan nasional sebesar 6,71 persen dan 9,36 persen.
"Tahun lalu kita juga meraih Penghargaan Pembangunan Daerah," terang Sidig.
Dalam penilaian tahun ini, Pemkot Pontianak mengajukan inovasi Bangun Kampung Kite dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman. Inovasi tersebut mengedepankan kolaborasi dalam pembangunan kawasan, terutama dalam pengentasan kawasan kumuh di tepian Sungai Kapuas. Selain dibangun dari sisi infrastruktur, pembangunan dengan melibatkan lebih banyak stakeholder juga membuat kampung-kampung tersebut menjadi kampung wisata dan warganya memiliki peningkatan pendapatan.
Sebagai informasi, Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) merupakan kegiatan pengendalian perencanaan pembangunan daerah oleh Kementerian PPN/Bappenas melalui evaluasi kreatif dan komprehensif terhadap pembangunan daerah untuk tingkat provinsi, kabupaten, dan kota setiap tahun. Pemerintah pusat memberikan apresiasi kepada provinsi, kabupaten, dan kota yang berhasil dengan baik dalam perencanaan, pencapaian pelaksanaan, dan inovasi pembangunan. (Sumber : bappeda)