,
menampilkan: hasil
Layanan Posbakum hingga Tingkat Kelurahan, Wako Edi Diganjar Penghargaan
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima Piagam Penghargaan dari Kementerian Hukum atas dukungan Pemerintah Kota Pontianak dalam pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di tingkat desa/kelurahan. Penghargaan dengan Nomor M.HH-30.KP.05.03 Tahun 2025 tersebut diserahkan saat peresmian Posbakum Desa/Kelurahan se-Kalbar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (4/12/2025).
Edi menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini. Ia menilai bahwa pembentukan Posbakum merupakan bagian dari komitmen pemerintah kota dalam memastikan akses keadilan bagi seluruh masyarakat.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah kota, tetapi untuk seluruh warga Pontianak. Kami ingin memastikan bahwa layanan bantuan hukum dapat dijangkau hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga masyarakat yang membutuhkan pendampingan hukum tidak merasa sendirian,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Posbakum akan semakin memperkuat layanan publik yang adil dan inklusif. Ia menjelaskan, pemerintah kota terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi bantuan hukum, untuk memastikan efektivitas layanan tersebut.
“Kita berharap Posbakum di setiap kelurahan bisa menjadi ruang konsultasi yang mudah diakses, cepat, dan memberikan solusi bagi warga dalam menghadapi persoalan hukum,” tambahnya.
Piagam penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Pemerintah Kota Pontianak dalam memperluas layanan bantuan hukum hingga ke lini pemerintahan paling dasar.
Dengan adanya Posbakum, Edi berharap kualitas pelayanan publik di bidang hukum semakin meningkat dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses bantuan hukum makin bertambah.
“Pada akhirnya, tujuan kita adalah menghadirkan kota yang memberikan kepastian, keadilan, dan perlindungan bagi warganya,” tuturnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Provinsi Kalbar, Jonny Pesta Simamora, menjelaskan bahwa pembentukan Posbakum di desa dan kelurahan merupakan langkah strategis untuk memastikan layanan hukum dapat diakses secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan bahwa program ini memiliki empat tujuan utama, yakni mendekatkan layanan hukum kepada masyarakat, menghadirkan paralegal desa/kelurahan sebagai garda terdepan advokasi hukum, memperkuat sinergi kelembagaan antara kantor wilayah, pemerintah daerah, dan organisasi bantuan hukum, serta menyediakan ruang konsultasi, mediasi, non-litigasi, edukasi hukum, hingga peran sebagai juru damai berbasis masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting dan strategis untuk menghadirkan layanan hukum yang inklusif, merata, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat,” tutupnya. (prokopim)
Resmikan Gebyar UMKM, Edi: Jadi Ruang Kreativitas dan Penguatan Ekonomi
194 Stand Warnai Gebyar UMKM 3 - 7 Desember 2025 di Area Parkir Ayani Megamal
PONTIANAK – Sebanyak 194 stan UMKM, lembaga atau asosiasi serta BUMN ikut memamerkan produk-produknya pada ajang Gebyar UMKM “Promosi dan Pemasaran Produk Lokal” di area parkir Ayani Megamal. Gebyar UMKM yang berlangsung mulai 3 hingga 7 Desember 2025 ini memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk unjuk kreativitas sekaligus menjual produk mereka secara langsung kepada masyarakat luas.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi.
“Ini adalah ajang kreativitas, inovasi, dan semangat masyarakat dalam membangun ekonomi kerakyatan. Dengan dukungan pemerintah sebagai regulator, dunia usaha, BUMN, BUMD serta masyarakat, kita yakin UMKM Pontianak akan semakin maju dan berdaya saing,” ujarnya usai membuka Gebyar UMKM di Area Parkir Ayani Megamal, Rabu (3/12/2025).
Menurut Edi, Gebyar UMKM juga menjadi momentum evaluasi bagi Pemerintah Kota Pontianak dalam memperbarui data dan menyusun strategi penguatan UMKM di berbagai sektor.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota untuk terus memperbarui data dan merumuskan strategi dalam menyemangati UMKM Pontianak agar terus berkembang. Dengan berkolaborasi bersama dunia usaha, BUMN, dan BUMD, kita mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing, mulai dari peningkatan kualitas produksi, kualitas kemasan, hingga pemasaran baik secara offline maupun digital,” paparnya.
Ia juga mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan setiap kesempatan promosi guna memperluas jangkauan produk. Oleh sebab itu, setiap kegiatan seperti Gebyar UMKM ini, maupun kegiatan lainnya seperti expo, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku UMKM dengan menampilkan inovasi dan kreativitas yang dapat diandalkan. Edi berharap gelaran ini dapat memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kita yang saat ini masih memerlukan dukungan karena kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Diperlukan kolaborasi dan sinergi besar dari seluruh pihak untuk meningkatkan perekonomian Kota Pontianak, yang salah satu andalannya adalah UMKM,” tuturnya.
Sebagai ibu kota provinsi yang dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan, Pontianak dinilai memiliki potensi besar jika dapat dimaksimalkan dengan baik.
“Pontianak memiliki keunggulan sebagai kota pendidikan dan pusat berbagai aktivitas. Apabila kita mampu memanfaatkan potensi ini, saya yakin geliat ekonomi Kota Pontianak akan terus berkembang,” ucap Edi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Ibrahim, menjelaskan bahwa pelaksanaan Gebyar UMKM tahun ini dirancang dengan sejumlah tujuan strategis untuk memperkuat fondasi usaha mikro di Kota Pontianak. Ia memaparkan tiga sasaran utama yang ingin dicapai melalui kegiatan yang digelar selama lima hari tersebut.
Pertama, peningkatan penjualan dan omzet, yakni meningkatkan volume transaksi dan pendapatan bagi setiap UMKM yang berpartisipasi sepanjang periode pameran. Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya akselerasi digital dalam sektor usaha kecil.
“Yaitu mendorong dan memfasilitasi pelaku UMKM agar mengadopsi teknologi digital dalam pemasaran, pembiayaan, dan operasional bisnis, misalnya melalui pemanfaatan ekonomi digital,” sebutnya.
Ibrahim menambahkan bahwa kegiatan ini juga diarahkan untuk memacu peningkatan kualitas produk lokal sehingga bisa naik kelas.
“Tujuannya adalah mendorong UMKM untuk berinovasi serta meningkatkan standar kualitas, kemasan dan daya saing produk agar mampu memenuhi selera pasar domestik maupun regional,” katanya.
Selain pameran produk lokal, beragam lomba juga turut digelar untuk menambah daya tarik kegiatan itu sekaligus mendorong kreativitas pelaku usaha. Lomba tersebut meliputi lomba memasak berbahan dasar aloe vera, lomba desain kemasan dan UMKM Award.
“Dewan juri berasal dari PKK Kota Pontianak, SMK Negeri 5 Pontianak, serta tiga perangkat daerah terkait, yakni Dinas Pangan Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak,” imbuhnya. (prokopim)
Tiga Sekolah di Pontianak Raih Penghargaan Satpen Ramah Disabilitas Nasional
Bunda PAUD Yanieta: Wujud Lingkungan Belajar yang Inklusif
YOGYAKARTA - Tiga sekolah di Kota Pontianak berhasil menerima penghargaan Satuan Pendidikan Ramah Penyandang Disabilitas tingkat nasional. Penghargaan tersebut dianugerahkan kepada TK Global Maju, SDN 56 Pontianak Barat, dan SPNF SKB Kota Pontianak pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Ballroom Hotel Ramada, Yogyakarta, Rabu (3/12/2025).
Bunda PAUD Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas capaian tersebut. Menurutnya, penghargaan ini menjadi bukti komitmen Kota Pontianak dalam menghadirkan layanan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua anak, tanpa terkecuali.
“Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan. Tiga satuan pendidikan ini telah menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang inklusif bukan hanya wacana, tetapi sudah diwujudkan melalui program, fasilitas, serta sikap yang menghargai keberagaman peserta didik,” ujarnya.
Yanieta menambahkan, pencapaian ini juga menjadi motivasi bagi satuan pendidikan lainnya untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Ia menggarisbawahi bahwa ekosistem PAUD dan pendidikan dasar di Pontianak harus terus bergerak menuju inklusi total dengan melibatkan pendidik, orang tua, serta masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Pontianak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak, aman, dan nyaman. Semua pihak harus berperan aktif dalam membangun lingkungan belajar yang ramah disabilitas,” katanya.
Ia berharap, penghargaan tersebut tidak hanya menjadi pengakuan, tetapi juga mendorong pengembangan kebijakan yang lebih kuat dalam mendukung pendidikan inklusif.
“Untuk itu perlu adanya peningkatan kompetensi pendidik melalui pelatihan berkelanjutan, penyediaan sarana prasarana ramah disabilitas, serta penerapan praktik baik di seluruh satuan pendidikan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menyebutkan bahwa penghargaan ini selaras dengan upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam memperluas akses pendidikan inklusif dan berkelanjutan.
“Penghargaan ini menjadi indikator bahwa satuan pendidikan kita terus berkomitmen memenuhi standar layanan ramah disabilitas. Kami di Disdikbud akan terus memperkuat pendampingan, peningkatan kompetensi guru, serta penyediaan fasilitas yang menunjang kenyamanan semua peserta didik,” jelasnya.
Sri menyatakan, pihaknya akan mendorong lebih banyak satuan pendidikan untuk menerapkan prinsip inklusivitas. Menurutnya, kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan lingkungan belajar yang benar-benar adil bagi semua.
“Kami berharap semakin banyak sekolah yang mengikuti jejak ini. Pendidikan inklusif bukan hanya program, tetapi komitmen jangka panjang untuk membentuk generasi yang saling menghargai,” tutupnya.
Penghargaan bagi tiga satuan pendidikan dari Pontianak tersebut semakin mengukuhkan komitmen dalam memperluas akses pendidikan inklusif dan mewujudkan lingkungan belajar yang lebih adil serta humanis bagi seluruh peserta didik. (*)
Apresiasi Peran RT-RW, Pemkot Gelontorkan Bantuan Operasional di Pontianak Utara
PONTIANAK - Sebanyak 708 ketua RT dan RW di Kecamatan Pontianak Utara menerima bantuan biaya operasional dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Rabu (3/12/2025). Selain penyerahan bantuan operasional, pengurus RT/RW juga mendapat sosialisasi program Pemerintah Kota Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan apresiasinya karena peran serta RT dan RW sebagai perpanjangan tangan Pemkot Pontianak. Ia juga memberikan pesan penting kepada para Ketua RT dan RW yang hadir dalam kesempatan itu.
“Saya berharap bahwa para tokoh RW dan RT ini berperan aktif bagaimana melihat dan menyerap aspirasi dari warganya terhadap kepentingan warganya, di lingkungannya untuk dibangun komunikasi bersama lurah, camat, SKPD, dan bahkan pemerintah umumnya," ujarnya.
Dalam penyaluran insentif RT/RW ini terdapat kenaikan insentif yang merupakan janji program kerjanya saat pilkada 2024 lalu.
"Insentif RT/RW dinaikkan menjadi Rp6 juta per tahun atau Rp500.000 per bulan. Namun, karena masa kerja pemerintahan di tahun 2025 belum mencapai 12 bulan, insentif hanya dibayarkan selama 8 bulan, yaitu sebesar Rp4 juta per RT/RW," kata Bahasan.
Camat Pontianak Utara, Indrawan Tauhid menjelaskan, ada 708 Ketua RT dan RW terdiri dari 573 RT dan 135 RW di seluruh wilayah Kecamatan Pontianak Utara, yang terdiri dari empat kelurahan, telah menerima bantuan operasional dari Pemerintah Kota Pontianak. Bantuan ini diberikan untuk mendukung tugas sehari-hari para Ketua RT dan RW dalam melayani masyarakat.
"Memang beberapa kali kami berdiskusi dengan para Ketua RT dan Ketua RW, tentunya bantuan operasional ini sangat membantu dalam melaksanakan tugas sehari-harinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi, bantuan ini tentu sangat diharapkan oleh mereka," tutupnya. (prokopim)