,
menampilkan: hasil
323 Posyandu Terima Bantuan Operasional dari Pemkot Pontianak
PONTIANAK – 323 posyandu di Kota Pontianak menerima bantuan operasional masing-masing sebesar Rp3 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang diserahkan secara simbolis oleh Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Menurut Ani, peran posyandu sangat penting dalam rangka menumbuhkan sumber daya manusia Kota Pontianak dan menjaga taraf kesehatan sejak dini.
“Dengan suasana bulan puasa seperti ini, kita bisa berkumpul untuk memantapkan peran posyandu, saya kira untuk mencegah stunting kita tidak bisa sendiri-sendiri, jadi harus kolaborasi,” katanya, usai menyerahkan bantuan secara simbolis, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Selasa (26/3/2024).
Meski nilai bantuan yang diberikan mungkin tidak besar, Ani menyebut, diserahkannya bantuan itu sebagai motivasi bagi kader posyandu untuk terus berdedikasi bagi sesama masyarakat. Dirinya berharap, dana yang dibagikan setiap satu tahun sekali ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Saya harap dananya digunakan dengan baik, sementara itu kemampuan kita, mudah-mudahan ke depan bisa ditingkatkan, untuk itu mohon doa supaya Pemkot Pontianak semakin meningkat, sehingga bisa membagikan lebih besar lagi,” harapnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) M Yasin menerangkan, para penerima adalah kader posyandu yang tersebar di enam kecamatan dan berada di 29 kelurahan. Keseluruhannya berjumlah 323 posyandu dengan bantuan masing-masing sebesar Rp3 juta per tahun. Adapun tujuan bantuan ini, jelasnya, sebagai bentuk kepedulian dari Pemkot Pontianak terhadap posyandu yang ada di Kota Pontianak. Ia menilai, ke depan menjadi perhatian stakeholder bagaimana menstimulasi posyandu tidak hanya sekadar melaksanakan kegiatan saja, tetapi bagaimana posyandu memberi dampak yang luar biasa terhadap pengentasan masalah-masalah krusial di Kota Pontianak terutama stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Posyandu menjadi lini terdepan terhadap pelayanan kesehatan bagi balita, ibu hamil dan lansia,” imbuhnya. (kominfo/prokopim)
Satgas Ketahanan Pangan Pontianak Pantau Bapok di Pasar dan Distributor
Antisipasi Jelang Lebaran
PONTIANAK – Untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok (bapok) menjelang Hari Raya Idulfitri, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak meninjau sejumlah pasar, mulai dari pasar tradisional, pasar swalayan hingga gudang beras dan gula. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menerangkan, untuk ketersediaan bahan pokok dapat dipastikan aman menjelang dan usai Idulfitri.
“Kami mengunjungi minimarket, alhamdulillah harga barang relatif lebih murah seperti tepung terigu justru agak lebih murah dari tempat lain, ada juga promo-promo,” terangnya, usai memimpin pemantauan ke sejumlah pasar di Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (26/3/2024).
Selain swalayan modern, Mulyadi juga memantau pasar tradisional seperti Pasar Teratai. Ia menerangkan, harga masih relatif murah. Harga bawang merah berada di kisaran Rp28 ribu per kilogram (kg), bawang putih Rp38 ribu per kg dan udang Rp55 ribu per kg. Kemudian untuk harga daging ayam berkisar mulai dari Rp31 ribu per kg. Dari hasil pantauan pihaknya pula, dia menyebut, tidak ditemukan barang kadaluarsa. Gudang penyimpanan terpisah antara kadaluarsa dengan barang yang masih berlaku.
“Ada udang yang agak kecil itu harganya Rp33 ribu per kg,” ungkap Sekda, yang sehari-hari senang berbelanja bahan pokok di pasar-pasar tradisional ini.
Usai meninjau pasar, Mulyadi bersama tim lantas meninjau gudang beras dan gula. Di sana, ia mengecek ketersedian stok dan harga. Dari hasil tinjauan itu, dapat dipastikan stok beras dan gula juga masih aman hingga lebaran.
“Beras dan gula ketersediaan sampai lebaran, harga gula bervariasi, minyak goreng juga tetapi relatif lebih terjangkau,” terangnya.
Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak senantiasa berkoordinasi untuk memastikan ketersediaan bahan pokok aman serta mengantisipasi terjadinya lonjakan harga. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar pasar murah di enam kecamatan. Mulyadi melanjutkan, langkah ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Atas beragam upaya itu pula, Kota Pontianak berhasil masuk dalam 10 besar kota terendah inflasi se-Indonesia. Dengan angka 2,05 persen, Kota Pontianak menduduki peringkat kedelapan.
“Kami bekerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, Perum Bulog Divre Kalbar, Bank Kalbar, Perumda BPR Khatulistiwa Pontianak dan sejumlah perusahaan swasta,” tuturnya.
Berbagai macam komoditi yang dijual dengan harga terjangkau, mulai dari beras, gula, minyak goreng, telur, ayam, sayur-sayuran dan kebutuhan pokok lainnya. Sejumlah komoditas dijual dalam bentuk paket dengan harga bervariasi sesuai dengan isi paket.
“Saya harap agenda ini terus berlanjut mengingat kebutuhan yang tinggi,” imbuhnya.
Pemilik gudang beras, Suryadi (64) menambahkan, harga beras di pasaran relatif menurun menuju harga normal. Hal itu dikarenakan petani memasuki musim panen, baik di Pulau Jawa atau petani lokal.
“Kita sekarang menerima kiriman beras dari banyak tempat, jadi stoknya semakin bertambah,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Pontianak Siap Sambut Kedatangan Wapres Ma’ruf Amin
Kunjungan Kerja Wapres Ma’ruf Amin beserta Istri ke Pontianak
PONTIANAK - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin beserta istri, Wury Ma’ruf Amin dijadwalkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Pontianak. Wapres direncanakan akan tiba di Pontianak pada Selasa (26/3/2024).
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, ada sejumlah rangkaian agenda Wapres Ma’ruf Amin selama berada di Kota Pontianak. Pada hari pertama tiba, Wapres akan melaksanakan Salat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Raya Mujahidin.
“Keesokan harinya, pada Rabu (27/3/2024), Bapak Wapres akan melakukan kunjungan ke Posyandu Surya Sehat di Jalan Parit H Husin I untuk meninjau penanganan stunting di wilayah tersebut,” ujarnya, Selasa (26/3/2024).
Menurut Ani Sofian, pihaknya sudah mempersiapkan segala yang diperlukan untuk menyambut kunjungan Wapres RI di posyandu tersebut. Mulai dari fasilitas bangunan posyandu hingga infrastruktur penunjang lainnya.
“Untuk jalan masuk menuju lokasi sudah kita aspal, kemudian parkir kendaraan juga sudah disiapkan sesuai standar yang ditentukan,” ungkapnya.
Kunjungan Wapres RI menjadi hal yang istimewa bagi Kota Pontianak. Betapa tidak, kata Ani Sofian, belum genap sepekan Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Kota Pontianak untuk meresmikan Duplikasi Jembatan Kapuas I dan meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, kali ini Wapres Ma’ruf Amin beserta istri datang ke Pontianak dalam rangkaian kunjungan kerjanya.
“Tentu ini menjadi hal yang positif bagi Kota Pontianak untuk terus maju dan menjadi kota yang sejajar dengan kota-kota lainnya di Indonesia,” pungkasnya. (prokopim/kominfo)
Pemkot Evaluasi Bahas Solusi Terkini Kemacetan Pasca Difungsikannya DJK I
Kendaraan Roda 6 ke atas Dilarang Lewat Jalan Panglima Aim
PONTIANAK – Pasca difungsikannya Duplikasi Jembatan Kapuas (DJK) I belum lama ini, tidak sedikit warga menyampaikan keluhannya tentang kemacetan yang belum terurai secara optimal. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) menggelar evaluasi untuk mencari solusi dari persoalan kemacetan. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan, pihaknya tengah menyusun Surat Edaran (SE) Wali Kota tentang rekayasa lalu lintas di sekitaran DJK I, simpang Tanjung Raya sampai simpang Tanjung Hulu.
“Masukan dari masyarakat yang mengatakan bahwa pembangunan DJK I ternyata belum mengurai kemacetan, jadi kita adakan pertemuan untuk mengkaji penyebab kemacetan,” ujarnya, usai rapat koordinasi bersama instansi terkait, di Kantor Wali Kota, Senin (25/3/2024).
Sebelum SE diberlakukan secara resmi, pihaknya lebih dulu akan melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Pontianak Timur. Setelah SE diberlakukan, maka poin-poin yang menjadi kesepakatan pun akan dilaksanakan. Ani Sofian menerangkan, adapun salah satu poinnya adalah larangan terhadap kendaraan angkutan barang (truk) dan kendaraan angkutan penumpang (bus) untuk melintasi ruas Jalan Panglima Aim, baik dari arah Jalan Tanjung Raya (Tanray) 2 ataupun Jalan Ya’M Sabran.
“Kecuali kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kendaraan yang digunakan untuk pengerahan atau pelatihan TNI-Polri, atau kepentingan lain berdasarkan kepentingan Pemerintah Daerah bersama Polri,” terangnya.
Kemudian untuk kendaraan angkutan barang maupun penumpang dari arah Desa Kapur dilarang masuk ke ruas Jalan Tanray 2. Masih dari hasil berita acara rapat, Ani Sofian menyebut, pihaknya berencana akan menambahkan rambu larangan masuk bagi kendaraan angkutan penumpang dan barang seperti truk, bus dan sejenisnya.
Pada poin keempat, dihilangkannya rambu petunjuk waktu operasional pada rambu larangan masuk di Simpang Yarsi dan Simpang Ya’M Sabran–Panglima Aim dengan mengganti rambu larangan masuk bagi kendaraan angkutan penumpang dan barang. Bagi kendaraan dari Jalan Tanjungpura menuju DJK I diwajibkan mengikuti lampu merah.
“Untuk kendaraan roda empat ke atas dari arah Jalan Veteran menuju ke Jalan Pahlawan dialihkan ke Jalan Gajah Mada dan Jalan Budi Karya sesuai kondisi lapangan,” ungkap Ani Sofian.
Langkah ini akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan apabila masih terjadi kemacetan tinggi yang disebabkan euforia masyarakat terhadap DJK I yang baru.
“Mudah-mudahan SE ini bisa segera dilaksanakan, saat ini jembatan dibuka sambil kita mengevaluasi,” tutupnya. (kominfo/prokopim)