,
menampilkan: hasil
Ani Sofian Paparkan Sepuluh Isu Strategis Kota Pontianak 2025
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian memaparkan sepuluh isu strategis kota dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025. Isu-isu itu akan jadi prioritas dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pontianak sebesar Rp2,130 Triliun.
Isu strategis tersebut di antaranya, menurunkan angka kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrim, menurunkan angka stunting, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, pengendalian inflasi, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pengembangan ekonomi kerakyatan dan UMKM, peningkatan kualitas infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, drainase, dan persampahan, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
“Termasuk penataan ruang kota yang lebih baik, serta ditopang dengan tatakelola pemerintahan yang baik,” kata Ani, usai membuka Musrenbang RKPD Kota Pontianak 2025 di Aston Hotel, Rabu (12/3/2024).
Ani menjelaskan, rencana kerja ini akan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan di tahun 2025. Dokumen perencanaan tahunan tersebut memuat kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya. Baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
“Temanya pemantapan kolaborasi untuk pembangunan ekonomi inklusif menuju peningkatan produktivitas dan kesejahteraan,” jelasnya.
Ia menjabarkan, RKPD tahun 2025 merupakan pelaksanaan tahun kedua Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Pontianak tahun 2024-2026. Di mana ada empat tujuan pembangunan utama. Pertama, meningkatnya kualitas hidup manusia yang berkesetaraan. Kedua, meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan, berkelanjutan, disertai kondisi aman dan tertib. Ketiga, meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik. Terakhir, terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing disertai penghidupan yang layak dan pemerataan kesejahteraan.
“Dari data kami, usulan tentang infrastruktur oleh masyarakat masih mendominasi. Untuk jadi perhatian kami sebelum membangun sebuah infrastruktur adalah genangan ketika hujan dan air pasang. Mudah-mudahan di tahun 2025 sudah berkurang,” katanya.
Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengapresiasi upaya Pemkot Pontianak dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim. Bahkan menurut data yang dimiliki pihaknya, angka kemiskinan ekstrim di Kota Pontianak sudah mencapai angka nol. Tetapi perlu diupayakan pula untuk masyarakat yang tergolong hampir miskin dan berisiko miskin.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak mencapai 81,63 persen, ini capaian sangat tinggi. Ini harus kita tingkatkan, khususnya dari sektor peningkatan penghasilan masyarakat,” tuturnya.
Harisson menyampaikan, rata-rata jumlah pengeluaran masyarakat Kota Pontianak dalam pertahun sudah mencapai Rp15 juta. Angka ini harus didorong untuk memenuhi syarat-syarat negara maju pada 2045.
“Karena untuk menjadi negara maju, per orang harus menerima minimal gaji Rp15 juta,” imbuhnya.
Upaya lain untuk meningkatkan IPM adalah menekan angka pengangguran terbuka. Harisson menerangkan, Kota Pontianak harus ramah investasi. Artinya, setiap perizinan usaha harus dipermudah kemudian pengembangan UMKM.
“Di Kota Pontianak pembangunan infrastrukturnya sudah baik, tinggal bagaimana pada saat hujan genangan perlu kita perbaiki,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Pontianak 10 Kota Terendah Inflasi se-Indonesia
Peringkat ke-8 dengan Inflasi 2,05 persen
PONTIANAK - Kota Pontianak berhasil masuk dalam 10 besar kota terendah inflasi se-Indonesia. Dengan angka 2,05 persen, Kota Pontianak menduduki peringkat kedelapan. Hasil ini dirilis pada rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri melalui video conference.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengapresiasi kinerja seluruh pihak, mulai dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Satgas Pangan dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah berhasil mengendalikan inflasi di Kota Pontianak.
“Kami bersama TPID Kota Pontianak telah merancang sebuah roadmap pengendalian inflasi yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujarnya usai membuka Musrenbang Kota Pontianak di Hotel Aston Pontianak, Rabu (13/3/2024).
Menurutnya, langkah-langkah strategis telah dilakukan oleh Pemkot Pontianak bersama pihak terkait, mulai dari operasi pasar, penyerahan bantuan beras cadangan pangan, melakukan monitoring secara berkala terhadap stok dan harga komoditas pangan di pasar maupun distributor serta upaya-upaya lainnya.
“Langkah itu kita lakukan untuk mengawasi dan mengendalikan harga-harga pangan di Kota Pontianak,” ungkap Ani Sofian.
Dijelaskannya, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras premium, kedelai impor, cabai rawit hijau, minyak goreng premium, telur ayam ras, bawang putih, kacang tanah dan udang segar.
“Namun ada beberapa komoditas yang juga turun harganya seperti cabai keriting, cabai besar, cabai rawit merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol hitam, bawang bombay, sawi hijau, timun dan kangkung,” paparnya.
Meskipun demikian, lanjut Ani, secara keseluruhan, inflasi di Kota Pontianak masih terkendali. Ketersediaan stok beras aman, meskipun harga beras juga mengalami kenaikan.
"Mewujudkan ketersediaan pangan yang aman menjadi yang terpenting, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," terangnya.
Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi bagi seluruh masyarakat. Dengan melakukan sinergi antara berbagai instansi terkait, diharapkan penyelesaian masalah inflasi dan ketersediaan pangan dapat tercapai dengan baik. (prokopim/kominfo)
Pj Wako Ani Sofian Imbau Warga Waspadai Kebakaran
Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Gang Peniti I
PONTIANAK - Mata Yulita (52) berkaca-kaca tatkala menceritakan awal mula ia mengetahui rumah miliknya yang terletak di Gang Peniti I Jalan Imam Bonjol Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan dilalap si jago merah pada Senin (11/3/2024) pagi. Kesedihan tak terbendung melihat tempat tinggal bersama 11 anggota keluarganya tersisa puing-puing. Apalagi rumah tersebut ditempatinya sejak dirinya masih kecil hingga memiliki cucu.
“Waktu kejadian, saya tengah bekerja, jadi tidak tahu persis bagaimana awal mulanya terjadi kebakaran. Saya dijemput oleh anak saya di tempat kerja,” ujarnya usai menerima sejumlah bantuan pangan dan sandang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Selasa (12/3/2024).
Dari cerita anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian kebakaran, ia menceritakan bahwa anaknya saat itu tengah tidur. Karena merasakan hawa panas dan banyak asap, awalnya dia mengira kakaknya sedang membakar sampah.
“Ketika anak saya bangun dan turun dari lantai atas, lihat api sudah membesar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan bantuan sandang dan pangan untuk meringankan beban keluarga yang mengalami musibah kebakaran. Adanya bantuan tersebut, Yulita mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Pontianak yang telah peduli dengan musibah yang menimpa keluarganya. Demikian juga kepada warga di lingkungannya yang telah ikut membantunya.
“Mudah-mudahan Allah, SWT mengganti semua kebaikan ini. Kami juga mohon doanya supaya kami tambah kuat dengan cobaan ini," lirihnya.
Belakangan kerap terjadi peristiwa kebakaran di Kota Pontianak. Menyikapi hal tersebut, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengimbau seluruh warga untuk lebih waspada karena menurutnya kejadian kebakaran tidak hanya semata disebabkan oleh korsleting listrik, tetapi bisa juga penyebab-penyebab lainnya.
“Kalau misalnya meninggalkan rumah maupun ketika berada di rumah, selalu waspada terhadap bahaya kebakaran terutama yang menjadi penyebabnya, misalnya memperhatikan api kompor, obat nyamuk atau puntung rokok yang masih menyala, intinya jangan sampai lalai untuk mencegah terjadinya kebakaran,” imbaunya.
Bagi warga yang tertimpa musibah kebakaran, Pemkot Pontianak menyerahkan bantuan berupa pangan, peralatan masak, gas elpiji, kasur, terpal dan sebagainya. Ani berharap bantuan ini bisa meringankan beban warga.
"Kita juga menyerahkan dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga dan KTP karena dokumen-dokumen mereka ikut terbakar," ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menambahkan, bantuan yang berasal dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak terdapat dua sumber bantuan, yakni dari APBD dan APBN. Untuk bantuan bersumber APBD, pihaknya memberikan makanan siap saji kepada keluarga yang tertimpa musibah kebakaran selama tujuh hari, mulai dari hari pertama sampai dengan hari ketujuh. Kemudian bantuan lainnya berupa bantuan sandang yang berasal dari inovasi Dinsos Kota Pontianak yakni Tampungan Sandang dari Pegawai (Tasdawai), yang mana pegawai-pegawai di lingkungan Dinsos Kota Pontianak memberikan bantuan berupa pakaian, tas, sepatu untuk kebutuhan korban bencana.
“Dari pemerintah pusat atau Kementerian Sosial juga ada makanan siap saji, ditambah dengan kasur, terpal dan beberapa bantuan alat makan,” tutupnya. (prokopim)
Pj Wako Apresiasi Antusias Peserta Pawai Obor Sambut Ramadan
Ribuan Peserta Pawai Obor Sambut Ramadan
PONTIANAK - Ribuan peserta Pawai Obor antusias menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah. Masing-masing peserta membawa obor yang terbuat dari bambu. Peserta dengan tertib berjalan kaki mulai dari Halaman Masjid Raya Mujahidin mengitari rute Jalan Ahmad Yani dan kembali ke titik awal di Mujahidin.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyampaikan pesan kepada para peserta supaya tertib dan menjaga keamanan selama mengikuti Pawai Obor.
“Saya mengimbau kepada peserta Pawai Obor untuk tidak menyisakan sampah berserakan, buanglah sampah pada tempat sampah. Kalau belum ketemu tempat sampah, simpan dulu di dalam saku,” pesannya kepada peserta Pawai Obor, Sabtu (9/3/2024) malam.
Antusias para peserta pawai obor ini dinilainya sebagai kesiapan masyarakat Kota Pontianak khususnya umat Muslim dalam menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah.
“Pawai Obor ini juga sebagai perwujudan syiar Islam dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriyah. Mudah-mudahan ibadah puasa kita tahun ini diterima oleh Allah, SWT,” ucap Ani.Sofian.
Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Agus Setiadi selaku penyelenggara Pawai Obor, menjelaskan, kegiatan yang direncanakan ini dipersiapkan dalam tempo yang cukup singkat yakni selama sepekan.
“Alhamdulillah meskipun dalam waktu singkat persiapannya, tetapi bisa terlaksana dengan lancar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Meski di tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, yang mana dilaksanakan dua hari dua malam, tahun ini hanya dilaksanakan satu malam. Namun ia berharap di tahun depan pemerintah daerah bisa memasukkan Pawai Obor ini sebagai Festival Pawai Obor sehingga bisa lebih meriah dan variatif dengan rangkaian acara.
“Mimpi kita ingin menjadikan pawai obor ini menjadi sebuah festival yang lebih semarak dari yang sudah ada,” sebut Agus.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh peserta pawai obor untuk tidak membuang sampah di jalanan. Sampah-sampah hendaknya disimpan di saku, untuk nanti kemudian dibuang di tempat sampah.
“Jangan sampai kegiatan yang baik ini menyisakan banyak sampah sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik,” pungkasnya. (prokopim)