,
menampilkan: hasil
Pemkot Salurkan Beras untuk 177 Warga Rusunawa
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan kepada 177 KK masing-masing 10 kilogram kepada masyarakat Rusunawa di Jalan Harapan Jaya dan Jalan Kom Yos Sudarso. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Ia mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemkot Pontianak kepada warga rusunawa menjelang bulan puasa.
“Sekarang harga beras premium sedang naik, kami ingin meringankan beban warga di tengah kondisi harga beras belum turun, mudah-mudahan ibadah puasa kita diterima oleh Allah, SWT,” katanya usai menyerahkan beras di Rusunawa Harapan Jaya, Jumat (8/3/2024).
Ani menyebut, bantuan beras ini nantinya juga akan diiringi dengan bantuan beras milik PT Bulog. Ia berencana, saat mendekati lebaran mendatang, pihaknya akan membagikan lagi beras kepada warga rusunawa.
“Mudah-mudahan murah rezeki jadi kami akan membagikan lagi,” tuturnya.
Selain bentuk kepedulian, pembagian beras juga sarat akan rasa kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. Ani berharap, masyarakat tidak melihat nilai dari barang yang diserahkan melainkan niat untuk memberikan dorongan terhadap produktivitas masyarakat rusunawa.
“Kami datang bukan sebatas memberikan, tetapi juga mendorong supaya masyarakat rusunawa dapat mandiri dan maju dengan semangat kebersamaan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak Bintoro menerangkan, ada 99 KK yang menerima beras sepuluh kilogram di Rusunawa Harapan Jaya dan 78 KK untuk Rusunawa Kom Yos Sudarso. Beras yang diserahkan adalah beras milik Pemkot Pontianak. Sedangkan untuk beras milik PT Bulog, akan dibagikan secara berkala sampai bulan Juni 2024. Diserahkannya bantuan pangan berupa beras ini menyesuaikan arahan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi serta Peraturan Walikota Pontianak Nomor 73 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemkot Pontianak.
Bintoro mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan monitor di lapangan terkait ketersediaan stok pangan. Lewat Tim Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah akan berkoordinasi mencegah terjadinya lonjakan harga pangan, khususnya menjelang bulan puasa dan lebaran.
“Warga tidak perlu khawatir, ketersediaan pangan dan cadangannya cukup untuk beberapa bulan kedepan,” tutupnya. (kominfo)
Jelang Ramadan, Pj Wako Sebut Harga Pangan Stabil dan Stok Aman
Ani Sofian Tinjau Harga Komoditas Pangan
PONTIANAK – Menjelang bulan puasa, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak meninjau harga dan stok pangan di sejumlah pasar tradisional dan swalayan maupun gudang-gudang beras. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, dari hasil pantauan pihaknya, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Seperti gula pasir, telur dan bawang putih.
“Beberapa komoditas naik, tetapi masih relatif stabil tidak terjadi lonjakan,” katanya, usai meninjau harga pangan di Pasar Dahlia Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat, Jumat (8/3/2024).
Harga bawang merah berada di kisaran Rp30 ribu per kilogram (kg), bawang putih Rp40 ribu per kg, daging merah Rp 160 per kg dan telur ayam Rp2.200 per butir. Untuk harga gula pasir naik Rp100 per kg. Ani mengatakan, khusus beras premium masih relatif stabil dengan kisaran harga Rp17-18 ribu per kg. Dirinya menambahkan, stok beras untuk keperluan masyarakat Kota Pontianak aman sampai Idulfitri.
“Yang penting stoknya juga aman sampai lebaran, jadi masyarakat tidak perlu khawatir selama beribadah sembari menyiapkan makanan berbuka atau sahur,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Ani menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah melaksanakan beberapa upaya seperti operasi pasar di seluruh kelurahan se-Kota Pontianak. Dirinya secara langsung memantau penyaluran operasi pasar murah. Pihaknya juga sudah menyerahkan cadangan beras dari pemerintah pusat kepada masyarakat.
“Secara rutin Pemkot Pontianak lewat dinas terkait selalu memonitoring harga, kemudian mengawasi penyaluran barang, jangan sampai terjadi penumpukan,” ungkapnya.
Ani mengimbau masyarakat Kota Pontianak untuk tidak melakukan panic buying. Menurutnya, belanja bijak sesuai kebutuhan dapat menjadi solusi menurunkan harga barang maupun mengendalikan inflasi. Ia menjelaskan, cuaca menjadi kendala kurangnya panen beras di pulau Jawa.
“Inflasi kita sudah di bawah tiga persen, artinya sangat baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya menjelang hari besar keagamaan memang terjadi kenaikan karena permintaan pasar yang meningkat. Yang penting jangan sampai terjadi gejolak yang tinggi, kita antisipasi dengan berbagai upaya,” pungkasnya. (kominfo)
Pemkot Pontianak Berlakukan Penyesuaian Jam Kerja bagi ASN Selama Ramadan
PONTIANAK – Jam kerja ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan disesuaikan selama bulan Ramadan 1445 Hijriyah berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 16 Tahun 2024. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi menerangkan, bagi unit kerja yang berlaku lima hari kerja untuk jam masuk diatur pukul 07.15 sedangkan jam pulang pukul 14.15. Dan di hari Jumat masuk pukul 07.15 dan pulang pukul 14.45 dengan waktu istirahat dari pukul 11.30 sampai 12.30.
“Waktu istirahat pukul 12.00-12.30 WIB. Sedangkan jam kerja pada hari Jumat mulai pukul 07.30-15.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 11.30-12.30 WIB,” katanya, di Kantor Wali Kota, Kamis (7/3/2024).
Adapun bagi unit kerja yang berlaku enam hari kerja diatur masuk pada pukul 07.15 sampai 13.15 pada hari Senin-Kamis dan Sabtu. Di hari Jumat diatur masuk pada pukul 07.15 sampai 13.45 dengan waktu istirahat 11.30 sampai 12.30.
“Waktu istirahat bagi unit kerja enam hari kerja dari pukul 11.45 sampai 12.15,” kata Mulyadi.
Selama bulan Ramadan, apel pagi tetap dilaksanakan setiap hari Senin serta tetap melakukan perekaman absen masuk dan absen pulang di aplikasi Hadir. Dengan penyesuaian jam kerja ini, Mulyadi berharap agar ASN khususnya yang muslim dapat fokus melayani publik sembari berpuasa.
“SE ini berlaku dari hari pertama sampai akhir bulan suci Ramadan,” tutupnya. (kominfo)
Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Pontianak Salurkan Bantuan Beras
4.976 KK di Pontianak Timur Terima Bantuan Beras Cadangan Pangan
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan untuk 21.992 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Bantuan beras yang diberikan masing-masing KK 10 kilogram per bulan.
Di Pontianak Timur tercatat 4.976 KK yang berhak menerima bantuan beras cadangan pangan. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada warga di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Jumat (8/3/2024).
Ani mengatakan, penyaluran bantuan pangan berupa beras ini sebagai wujud kepedulian Pemkot Pontianak kepada warga miskin serta sebagai upaya memenuhi ketahanan pangan daerah.
“Tujuannya untuk menurunkan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting, selain untuk menstabilkan harga pangan khususnya beras,” ujarnya.
Bantuan pangan berupa beras ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas warga khususnya penerima bantuan. Ani mengajak masyarakat untuk memanfaatkan setiap bantuan dari pemerintah sebagai pendorong kesejahteraan hidup. Dengan adanya bantuan beras ini, masyarakat bisa melengkapi lauk pauknya sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kita imbau agar bantuan beras yang diberikan ini tidak dijual tetapi dikonsumsi oleh masyarakat sehingga bantuan ini tepat sasaran,” ungkapnya.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan beras ini juga sebagai upaya Pemkot Pontianak menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil. Sebelumnya, pihaknya juga sudah menggelar operasi pasar atau pasar murah di enam kecamatan dalam rangka menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
"Ada enam ribu paket sembako yang kita sebar di enam kecamatan yang tersebar di seluruh kelurahan pada pasar murah kemarin," sebutnya.
Camat Pontianak Timur, M Akif menjelaskan, jumlah warga Pontianak Timur yang mendapat bantuan beras cadangan pangan sebanyak 4.976 KK, dengan jumlah beras total 49.760 kilogram atau 10 kilogram per bulan.
“Jadi, jumlah yang diserahkan saat ini masing-masing KK menerima 30 kilogram untuk tiga bulan, yakni Januari, Februari dan Maret 2024,” terangnya.
Ia berharap bantuan beras cadangan pangan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya terutama warga kurang mampu. Bantuan ini setidaknya meringankan pengeluaran warga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Semoga adanya bantuan beras ini masyarakat ikut terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangannya,” kata Akif.
Hendri (35) warga Tanjung Hulu, satu di antara penerima bantuan beras cadangan pangan merasa sangat terbantu. Diakuinya, dalam satu bulan dengan jumlah anggota keluarga empat orang, beras yang dikonsumsi mencapai sekitar 15 kilogram. Beras yang biasa dikonsumsi sekeluarga dibeli dengan harga Rp13 ribu per kilogramnya
“Alhamdulillah kami merasa terbantu karena memang beras menjadi kebutuhan sehari-hari, adanya bantuan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Pontianak menyalurkan bantuan beras cadangan pangan untuk 21.992 KK atau 219.220 kilogram beras per bulan di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Adapun rinciannya, Kecamatan Pontianak Barat sebanyak 4.989 KK, Pontianak Kota 2.121 KK, Pontianak Selatan 1.217 KK, Pontianak Tenggara 863 KK, Pontianak Timur 4.976 K dan Pontianak Utara 7.756 KK. Masing-masing keluarga penerima manfaat menerima 10 kilogram beras. Penyaluran bantuan ini digelontorkan secara simultan selama enam bulan. (prokopim)