,
menampilkan: hasil
Sinergitas Pemkot dan Pemprov Dorong Perekonomian Kalbar
Peringatan HUT ke-67 Pemprov Kalbar
PONTIANAK – Genap 67 tahun sudah usia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) sejak terhentuknya. Sebagai ibu kota provinsi, Kota Pontianak telah menjalankan peran sebagai pusat pembangunan perekonomian provinsi. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dengan Pemprov Kalbar sudah sangat harmonis dan sejalan.
“Kota Pontianak memberikan dorongan bagi provinsi. Pun sebaliknya, sokongan bantuan dari provinsi ikut mengembangkan perekonomian Kota Pontianak,” ungkapnya usai apel peringatan HUT ke-67 Pemprov Kalbar di Halaman Kantor Wali Kota, Senin (29/01/2024).
Dalam upaya mendorong perekonomian Kota Pontianak, Ani menyebut pihaknya akan memprioritaskan tiga program utama. Ketiga prioritas tersebut mencakup mengentaskan kemiskinan ekstrim, mempercepat penurunan stunting serta menekan inflasi. Ia yakin apabila diiringi dengan pelayanan publik yang optimal, percepatan pemerataan ekonomi di Kota Pontianak dapat tercapai.
“Sumber daya manusia diharapkan terus meningkat lewat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sekarang,” katanya.
Berbagai tugas bersama diemban antara Pemprov Kalbar dan Pemkot Pontianak, seperti infrastruktur jalan, pendidikan hingga ketenagakerjaan. Saat ini, anggaran berpusat pada dinas yang menaungi pembangunan fisik guna membantu masyarakat yang belum mendapatkan hunian yang layak serta minimnya akses jalan pada beberapa lokasi di Kota Pontianak.
“Pontianak adalah kota perdagangan dan jasa, kita mengutamakan pembangunan yang sifatnya swakelola,” imbuhnya. (kominfo/prokopim)
MTQ Tangkal Dampak Negatif Kemajuan IT
Kecamatan Pontianak Kota Gelar MTQ ke-32
PONTIANAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota tahun 2024 mulai digelar. Pada MTQ tahun ini, Kecamatan Pontianak Kota memperlombakan 13 cabang. Pelaksanaan lomba digelar di Pondok Al Adabiy Jalan Danau Sentarum Kecamatan Pontianak Kota.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan, pelaksanaan MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rohani disamping kebutuhan jasmaniah. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Pontianak Kota, tidak hanya cukup terpenuhinya pembangunan fisik, sarana dan prasarana semata, tetapi harus diimbangi dengan pembangunan mental spiritual.
"Melalui MTQ ini juga sebagai penuntun sekaligus pengendalian diri dari nafsu yang menyimpang sekaligus filter dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi," ujarnya saat membuka MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota di Aula Kantor Camat Pontianak Kota, Sabtu (27/1/2024).
Menurutnya, pelaksanaan MTQ ini menjadi penting dan strategis di dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Pontianak karena Al Quran mengutamakan pendidikan akhlak yang menjadi benteng dari segala hal yang bertentangan dengan norma kehidupan di masyarakat.
"Kita menyadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tanpa dibarengi dengan penerapan pengetahuan agama yang baik dan benar akan berbahaya bagi kehidupan generasi muda," ungkap Ani.
MTQ Tingkat Kecamatan Pontianak Kota ini sebagai upaya untuk menciptakan generasi yang Qurani dan juga sekaligus sebagai ajang seleksi qori dan qoriah, hafiz dan hafizah terbaik yang nantinya akan mewakili kecamatan di MTQ Tingkat Kota Pontianak.
"Namun yang terpenting dengan pelaksanaan MTQ, mari kita lantunkan dan gemakan ayat-ayat Al Quran, kemudian kita tanamkan dan pahami dalam hati maknanya, lalu kita laksanakan ajaran itu dalam kehidupan kita sehari-hari," ajaknya.
Ketua Panitia MTQ ke-32 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota Endang Rusmawaty menjelaskan, MTQ tahun ini, cabang yang diperlombakan sebanyak 13 cabang.
“Dengan total keseluruhan peserta berjumlah 133 peserta,” sebutnya.
Adapun rincian cabang dan jumlah peserta terdiri dari Tartil Anak-anak sebanyak 12 peserta, Tilawah Anak-anak 12 peserta, Tilawah Remaja 12 peserta, Tilawah Dewasa 2 peserta, Tartil Usia Emas 12 peserta, Qira'at Sab'ah Mujawah Dewasa 2 peserta, Qira'at Sab'ah Murattal Dewasa 12 peserta, Qira'at Sab'ah Murattal Remaja 12 peserta, Tahfidz 1 Juz 12 peserta, Tahfidz 5 Juz 10 peserta, Tahfidz 10 Juz 12 peserta, Tahfidz 20 Juz 2 peserta, Tahfiz 30 Juz 2 peserta.
“Pelaksanaan pembukaan dan penutupan MTQ digelar di Aula Kantor Camat Pontianak Kota, sedangkan untuk perlombaannya akan digelar di Pondok Al Adabiy di Jalan Danau Sentarum,” tutupnya. (prokopim/kominfo)
Target Turunkan Stunting 14 Persen
Pj Wako Minta Kader Posyandu Proaktif Tekan Stunting
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya menekan angka stunting. Pada akhir tahun 2024 ditargetkan angka stunting di Kota Pontianak sudah harus mengikuti target nasional yaitu 14 persen. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, berbagai upaya tengah dilaksanakan pihaknya untuk menekan stunting. Dirinya meminta lurah dan camat untuk menggerakan kader posyandu serta petugas puskesmas untuk aktif memberikan bantuan gizi bagi balita stunting.
“Stunting perlu dihilangkan secepatnya di Kota Pontianak, jangan sampai stunting masih ada,” ungkapnya usai menyerahkan bantuan pangan Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Posyandu Ceria Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Jumat (26/1/2024).
Tak lupa dirinya mengajak orang tua agar memeriksakan anak-anak mereka secara berkala. Selain itu pula, orang tua juga harus aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas.
“Informasi tentang kesehatan anak, khususnya anak stunting sudah terpenuhi di puskesmas. Orang tua balita harus rutin membawa anaknya ke puskesmas untuk dilakukan pengecekan,” paparnya.
Ani menilai, mempersiapkan generasi hebat harus dimulai sedini mungkin, bahkan sejak dari dalam kandungan. Dalam beberapa tahun ke depan, upaya itu akan terus dikebut. Apalagi secara data, Indonesia sedang mendapat bonus demografi, di mana jumlah masyarakat dengan usia produktif mendominasi.
“Kita manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga anak-anak dan cucu kita nanti bersaing di tingkat global, menjadi pemimpin perusahaan,” katanya.
Camat Pontianak Barat Ibrahim menambahkan, kepadatan penduduk di Kelurahan Sungai Beliung menjadi tantangan pembangunan di wilayah tersebut. Jumlah penduduk di satu Kelurahan Sungai Beliung bahkan menyamai jumlah penduduk di seluruh wilayah Kecamatan Pontianak Tenggara.
“Bisa dibayangkan padatnya penduduk. Ada aspirasi untuk dimekarkan menjadi dua kelurahan lagi,” tuturnya.
Menyoal balita stunting di Kelurahan Sungai Beliung, terang Ibrahim, dalam setahun terakhir terjadi penurunan yang awalnya berjumlah 108 menjadi 67 balita.
“Stuntingnya tinggal 4,32 persen,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Cegah Stunting, Dinkes Bagikan Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri
Aksi Cegah Stunting di SMKN 4
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak gencar dalam menangani stunting di Kota Pontianak. Tidak hanya terhadap ibu hamil dan balita, pencegahan stunting juga menyasar pada remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Hal ini seiring dengan pertumbuhan tubuh di usia remaja, kebutuhan vitamin dan zat besi tentunya juga meningkat. Tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut akan menyebabkan anemia pada remaja putri. Remaja putri memang memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia, salah satu penyebabnya adalah karena remaja putri mengalami siklus menstruasi setiap bulannya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjelaskan, remaja putri perlu dilakukan intervensi dengan pemberian tablet penambah darah. Terlebih ketika nanti sudah menikah dan mengandung, apabila darahnya berkurang maka akan mengalami anemia.
“Sehingga proses kelahirannya tidak normal dan kemungkinan besar berdampak pada bayinya akan mengalami stunting,” ujarnya saat membuka kegiatan Aksi Cegah Stunting dengan pemberian tablet tambah darah di SMKN 4 Pontianak, Jumat (26/1/2024).
Ani menuturkan, stunting merupakan kondisi tidak normal yang dialami oleh bayi dalam pertumbuhannya pada usia hingga dua tahun. Oleh karenanya, kegiatan ini perlu dilakukan supaya remaja putri nanti kelak ketika sudah menikah dan melahirkan anak, anak-anak yang dilahirkannya sehat dan cerdas sejalan dengan target pemerintah mewujudkan Generasi Indonesia Emas tahun 2045.
“Harapannya SDM kita berkualitas dan unggul serta memiliki daya saing,” terangnya.
Dia berharap, pemberian tablet tambah darah secara rutin bagi remaja putri di Kota Pontianak akan menurunkan jumlah kasus stunting. Selain itu remaja di Kota Pontianak akan tumbuh menjadi remaja yang sehat, cerdas dan berkualitas. Ani juga menganjurkan agar selain meminum tablet tambah darah, sebaiknya juga mengkonsumsi protein sehingga hasilnya lebih maksimal.
"Misalnya makan makanan yang mengandung protein hewani minimal ada telur kalau bisa ikan atau ayam supaya kita pintar,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan, saat ini pemerintah gencar melakukan tiga hal krusial. Pertama, meningkatkan asupan sumber makanan zat besi seperti hati, ikan, daging, unggas, sayur berwarna hijau dan kacang-kacangan. Hal ini, kata Ani, sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga.
“Oleh karena itu, dalam hal mengkonsumsi bahan makanan yang dianjurkan untuk meningkatkan kadar zat besi ini, juga harus bijak untuk memilih makanan yang dianjurkan,” paparnya.
Kedua, sambungnya lagi, terkait fortifikasi bahan makanan dengan zat besi, di antaranya tepung terigu, beras, minyak goreng dan mentega. Jenis bahan makanan tersebut juga harus dikonsumsi untuk menambah lemak yang ada di dalam tubuh. Terakhir adalah memberikan suplemen zat besi. Salah satunya dengan pemberian tablet tambah darah seperti yang digelar hari ini di SMKN 4 Pontianak.
"Jadi nanti setelah adik-adik menerima tablet tambah darah, itu harus diminum secara rutin supaya sehat," pesan Ani. (prokopim/kominfo)