,
menampilkan: hasil
Anita Minta Kader Galakkan Program Aku Hatinya PKK
Pj Ketua TP PKK Pontianak Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan
PONTIANAK - Salah satu program unggulan PKK adalah Program Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Aku Hatinya) PKK. Program ini merupakan bagian dari penguatan ketahanan pangan keluarga.
Hal itu disampaikan oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak Anita Ani Sofian ketika memberikan sambutan Sosialisasi Aku Hatinya PKK pada pertemuan rutin Tim Penggerak (TP) PKK kecamatan dan kelurahan se-Kota Pontianak di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Jum'at (12/1/2024).
"Melalui gerakan ini diharapkan masyarakat dapat mengelola pekarangan atau halaman rumahnya sehingga asri, teratur dan terlihat indah," kata Anita dalam sambutannya.
Selain itu, Ani menyebut pemanfaatan halaman di sekitar rumah juga bisa diisi dengan tanaman pangan, apotek hidup, tanaman produktif yang bernilai ekonomis sehingga hasilnya dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
"Pemanfaatan pekarangan ini minimal diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keluarga," imbuhnya.
Untuk mendorong terwujudnya program Aku Hatinya PKK di lingkungan masyarakat, pihaknya meminta agar TP PKK di semua tingkatan untuk menggelar penyuluhan, sosialisasi kegiatan di pertemuan PKK maupun melakukan pendataan rumah sehat dan kurang sehat di kecamatan dan kelurahan.
"TP PKK di semua tingkatan harus berperan aktif untuk mensosialisasikan gerakan Aku Hatinya PKK,” tuturnya.
Melalui pertemuan rutin ini, ia juga berharap TP PKK dapat bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan semua prestasi yang sudah diperoleh TP PKK Kota Pontianak.
"Apabila memungkinkan prestasi tersebut dapat ditingkatkan lebih baik lagi,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Jelang Imlek, TPID Pontianak Pastikan Stok Pangan Aman
PONTIANAK – Kondisi stok pangan menjelang Tahun Baru Imlek sampai persiapan menyambut bulan puasa di Kota Pontianak dipastikan aman. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian usai High Level Meeting (HLM) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak dan pemangku kebijakan terkait, di Ruang Pontive Center, Kamis (11/1/2024). Ia menyebut, inflasi Kota Pontianak kini berada di angka 2,09 persen dan masih perlu dijaga dari lonjakan harga.
“Perhatian lebih untuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina, kami harap jangan sampai menjelang hari raya, stoknya kurang,” tuturnya usai HLM.
Ani menyebut, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan pada Desember 2023. Di antaranya daging ayam ras, angkutan udara, bayam, kangkung dan minyak goreng. Selain komoditas penyumbang inflasi tersebut, ada pula komoditas penyumbang deflasi, seperti ikan tongkol, cabai rawit, cabai merah, udang basah dan buncis.
“Ketersediaan stok pangan harus dijaga, bekerjasama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait akan ada pengawasan di gudang-gudang,” ungkap Ani.
Untuk memastikan stok pangan serta pengawasan harga, pihaknya akan melakukan monitoring di lapangan serta aksi pangan murah sebagaimana menindaklanjuti arahan pemerintah pusat.
“Kita percepat rapat TPID untuk segera mengetahui intervensi pangan menjelang Tahun Baru Imlek,” sebutnya. (kominfo/prokopim)
Pj Wali Kota Sambangi Rumah Korban Kebakaran di Jalan Siam
Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian turun memantau secara langsung kondisi rumah korban kebakaran Ng Khun Heng (75) di Gang Klantan Jalan Siam, Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan, Rabu (10/1/2024). Seluruh bangunan rumah beserta dokumen dilaporkan terbakar pada Rabu dini hari. Ani menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak turut berduka atas musibah yang menimpa pria yang akrab disapa Aheng tersebut.
“Atas nama Pemkot Pontianak, saya menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa Pak Aheng. Untuk meringankan beban beliau, kami menyerahkan bantuan,” ucapnya usai memantau kondisi rumah.
Beberapa bantuan diserahkan mulai dari alat masak, sembako maupun sandang. Ani menambahkan, perbaikan kondisi rumah yang terbakar juga akan segera diusulkan.
Selain bantuan tersebut, beberapa bantuan lainnya juga dilakukan, seperti pemenuhan status kependudukan akibat dokumen yang ikut terbakar. Ani menjelaskan, masih terdapat beberapa dokumen yang akan disempurnakan lewat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak.
“Ternyata istri Pak Aheng telah meninggal. Kita akan lengkapi surat keterangan kematian mengeluarkan istri beliau dari Kartu Keluarga serta dokumen KTP baru,” tuturnya. (kominfo/prokopim)
Ani Sebut Pentingnya Peran Orang Tua Tekan Angka Stunting
Aksi Percepatan Penurunan Stunting Kota Pontianak di Posyandu Dahlia Siantan Hilir
PONTIANAK – Aksi percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak terus dikebut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Kali ini, Pemkot Pontianak lewat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak menyerahkan sepuluh paket bantuan pangan kepada orang tua balita stunting yang diserahkan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Gang Purnajaya I Jalan Budi Utomo, Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara. Ani menyampaikan, terdapat dua strategi yang disiapkan pihaknya. Yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
“Jangka pendek dengan menyerahkan paket bantuan pangan yang berisi beras, susu, telur, minyak goreng, roti dan lainnya. Jangka panjang harus dengan pemantauan sejak dari calon pengantin,” tuturnya usai penyerahan bantuan pangan di Posyandu Dahlia, Rabu (10/1/2024).
Ani mendorong orang tua balita, khususnya orang tua balita stunting untuk saling menjaga dan merawat anak. Sesama orang tua harus memberikan kepedulian terhadap anak dari orang tua lainnya. Ia berharap, dengan percepatan penurunan stunting, generasi Indonesia Emas 2045 siap bersaing di tingkat global.
“Kita ingin anak-anak kita berguna bagi bangsa, negara dan agama. Semoga mereka bisa bersaing dalam dunia kerja, sudah harus pada level top management, bukan pekerja kasar saja,” imbuhnya.
Camat Pontianak Utara Indrawan Tauhid memaparkan, terdapat 98 balita yang menjadi binaan Posyandu Dahlia. Dari 98 balita tersebut, 3 di antaranya teridentifikasi stunting. Berbagai upaya kolaborasi dilakukan pihaknya dengan menggandeng dunia usaha serta perguruan tinggi dan pemangku kebijakan lainnya. Inovasi Pojok Stunting juga menjadi langkah mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya.
“Kemudian upaya dengan pemberian tambah darah dan pemantauan balita stunting serta pembinaan remaja putri. Kemudian pemeriksaan anemia dan kehamilan di sekolah-sekolah,” tutupnya. (kominfo/prokopim)