,
menampilkan: hasil
Dukungan Psikososial Tumbuhkan Semangat Anak Terdampak Pandemi
Wako Edi Apresiasi Polda Kalbar Peduli Anak-anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi dukungan psikososial terhadap anak terdampak Covid-19 yang digelar Polda Kalbar di Rumah Radakng, Selasa (2/11/2021). Kegiatan itu dinilainya sebagai bentuk kepedulian Polri dan seluruh stakeholder untuk menyemangati anak-anak yang terdampak Covid-19 agar memiliki masa depan yang lebih baik.
"Kegiatan ini sangat inspiratif sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim maupun piatu dikarenakan orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19," ujarnya.
Edi menerangkan, berdasarkan data yang ada terdapat 86 anak-anak yatim dan piatu karena orang tuanya meninggal akibat pandemi Covid-19. Pihaknya terus menghimpun data anak-anak yatim maupun piatu yang terdampak Covid-19 agar Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bisa memfasilitasi dan memberi kemudahan terutama akses pendidikan dan kesehatan. Kondisi sosial keluarga dan anak-anak tersebut juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak.
"Saya minta Dinas Sosial, Dinas Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk dapat terlibat dalam pemenuhan kebutuhan anak-anak tersebut," ucapnya.
Menurutnya, anak-anak yang terdampak pandemi karena kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya butuh dukungan, baik secara psikologis maupun sosial sehingga mereka tetap semangat menyongsong masa depannya dan melanjutkan kehidupan layaknya anak-anak lain.
"Dukungan psikososial ini untuk menumbuhkan kembali semangat mereka dalam beraktivitas dan melanjutkan hidup dan cita-citanya," imbuh Edi.
Dia menilai pendampingan psikososial kepada anak-anak terdampak pandemi Covid-19 merupakan langkah yang tepat untuk menumbuhkan semangat mereka yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Sebab dalam diri anak-anak, selain memenuhi kebutuhan fisik atau materi, mereka juga membutuhkan semangat untuk melanjutkan hidup dan aktivitasnya seperti sedia kala.
"Oleh sebab itu dengan adanya dukungan psikososial ini memberikan dampak positif bagi anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19 akibat kehilangan orang tua mereka," pungkasnya. (prokopim)
Dukung Sekolah Inklusi, Pemkot Siapkan 36 Sekolah
Kunjungan Dewan Diknas Kalbar Terkait Sekolah Inklusi dan Merdeka Belajar
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima kunjungan kerja Dewan Pendidikan Nasional Provinsi Kalbar di Ruang VIP Kantor Wali Kota, Senin (1/11/2021). Kunjungan tersebut membahas tentang sekolah inklusi di Kota Pontianak. Edi menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah memiliki Peraturan Wali Kota (Perwa) nomor 85 tahun 2020 tentang pendidikan inklusi di Kota Pontianak berdasarkan Undang-undang tentang penyandang disabilitas.
"Di Kota Pontianak sebenarnya sudah ada 36 sekolah inklusi yang siap untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus," ujarnya usai menerima kunjungan Dewan Pendidikan Nasional Provinsi Kalbar.
Ia menambahkan kehadiran Dewan Pendidikan Nasional Provinsi Kalbar untuk memastikan implementasi pelaksanaan sekolah inklusi di Kota Pontianak. Pada prinsipnya Pemkot Pontianak terus berupaya memperbaiki sekolah-sekolah inklusi untuk mewujudkan Program Merdeka Belajar yang digagas pemerintah pusat bagi warga Kota Pontianak.
"Kita juga ada Autis Center dan TK Paud untuk menerima anak berkebutuhan khusus," ungkapnya.
Meski demikian, kata Edi, tidak seluruh sekolah bisa menerapkan sekolah inklusi karena sarana dan prasarana serta guru pendamping khusus harus dipersiapkan. Untuk menjadi guru pendamping khusus di sekolah inklusi, dibutuhkan keterampilan dan sertifikasi. Selain itu, sekolah inklusi juga harus bisa diakses bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah inklusi harus mengutamakan keamanan bagi anak berkebutuhan khusus sehingga terhindar dari kecelakaan.
"Ruang khusus bagi anak-anak tersebut untuk bermain juga harus disiapkan," sebutnya.
Ketua Komisi Pendidikan Dasar Provinsi Kalbar, Kristianus menjelaskan pihaknya melakukan pertemuan dengan Wali Kota Pontianak membahas pendidikan inklusi dan Program Merdeka Belajar. Untuk pendidikan inklusi pihaknya melakukan monitoring di tingkat PAUD dan Sekolah Dasar.
"Hari ini kami mendapatkan gambaran bahwa di Kota Pontianak sebetulnya hal ini sudah dilakukan selama dua tahun terakhir. Jadi ini menurut kami merupakan suatu progres yang bagus untuk pendidikan inklusi dan Merdeka Belajar di Kota Pontianak," ucapnya.
Dikatakan Kristianus, sejatinya pendidikan inklusi dan Merdeka Belajar merupakan program pemerintah pusat untuk dilaksanakan di daerah-daerah. Namun menurutnya masing-masing daerah memiliki keterbatasan. Kendala yang umum dihadapi adalah terkait tenaga guru, fasilitas sekolah dan konsep pendidikan dasar inklusi.
"Selama ini pendidikan inklusi itu untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Kita tahu semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak baik normal maupun memiliki kebutuhan khusus," pungkasnya. (prokopim)
Lomba Senam Jepin Kreasi Upaya Pelestarian Seni dan Budaya
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan mengapresiasi perlombaan Senam Jepin Kreasi 1 dan 2 yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Minggu (31/10/2021). Senam Jepin Kreasi ini dinilainya sebagai upaya pelestarian kesenian dan budaya yang ada di Kota Pontianak.
"Mudah-mudahan melalui Senam Jepin Kreasi ini bisa membawa Kota Pontianak khususnya dan Provinsi Kalbar umumnya berprestasi di tingkat nasional dan meningkatkan nilai budaya yang ada di Indonesia," ujarnya.
Bahasan menambahkan, lewat perlombaan Senam Jepin Kreasi ini banyak manfaat yang didapat oleh pesenam. Selain melestarikan seni dan budaya, juga untuk meningkatkan kebugaran tubuh karena gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan oleh para pesenam.
"Serta bertujuan menggali, melestarikan dan mempromosikan tari dan kesenian daerah yang dikemas melalui senam irama," ungkapnya.
Menurutnya, Lomba Senam Jepin Kreasi menggambarkan bahwa kekayaan daerah dan kultur yang dimiliki ditampilkan dalam bentuk senam kreasi. Dengan keanekaragaman yang dimiliki itu sudah sepatutnya menjadi kebanggaan bagi semua masyarakat Pontianak.
"Oleh sebab itu Pemerintah Kota Pontianak akan terus mendorong agar seluruh kegiatan yang mengangkat kebudayaan masyarakat betul-betul difasilitasi dengan baik," terangnya.
Kepada Dewan Juri, Bahasan berpesan agar penilaian yang dilakukan obyektif sehingga Lomba Senam Jepin Kreasi 1 dan 2 ini bisa mencetak prestasi-prestasi yang diharapkan.
"Sehingga menciptakan kontestasi yang bisa memboyong penghargaan di event-event selanjutnya," tutupnya. (prokopim)
Syarbini Nahkodai Pengcab Pelti Pontianak 2021-2025
Hasil Muscab Pelti Kota Pontianak
PONTIANAK - Hasil Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Kota Pontianak memutuskan Syarbini Ikhsan sebagai Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Pelti Kota Pontianak periode 2021-2025. Syarbini menggantikan Ketua Pengcab sebelumnya, Fuadi Yusla yang telah berakhir masa jabatannya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak Syarif Saleh mengapresiasi pelaksanaan Muscab dengan terpilihnya Ketua Pengcab Pelti Kota Pontianak periode 2021-2025. Pemilihan kepengurusan yang baru ini agar roda organisasi tetap berjalan dan program-program Pelti yang telah direncanakan bisa terlaksana.
"Kita berharap di bawah kepengurusan yang baru ini, kedepan Pelti bisa lebih baik lagi dan semakin berkembang dengan mengikuti banyak pertandingan atau kejuaraan-kejuaraan, baik tingkat daerah maupun nasional," ujarnya usai membuka Muscab Pelti Kota Pontianak di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Sabtu (30/10/2021).
Menurutnya, keikutsertaan atlet Pelti dalam setiap pertandingan maupun kejuaraan tenis lapangan akan semakin menempa kemampuan atlet tenis untuk tampil lebih baik lagi. Sebab tanpa keikutsertaan dalam pertandingan maupun kejuaraan, performa atlet tidak akan berkembang.
"Kalau perlu sebaiknya satu bulan sekali harus ikut pertandingan yang dilaksanakan, baik oleh Pengcab atau klub lain," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya lagi, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan oleh kepengurusan yang baru, seperti pembinaan terhadap pelatih dengan mengirim mereka untuk mengikuti pelatihan bagi pelatih di tingkat nasional. Dengan demikian akan mencetak pelatih-pelatih atlet yang berprestasi.
"Kemudian atlet tenis kita juga harus sering tampil di kejuaraan nasional agar bisa terus melatih skill yang mereka milik," ucap Syarif Saleh.
Ketua Panitia Muscab Pelti Kota Pontianak Yusnaldi menjelaskan, dari 25 klub yang terdaftar pada Pengcab Pelti Kota Pontianak, yang dapat hadir pada pertemuan tersebut sebanyak 14 klub.
"Atas nama pengurus dan panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Pontianak, KONI dan klub serta seluruh panitia penyelenggara sehingga Muscab ini berjalan lancar dan sukses," pungkasnya. (prokopim)