,
menampilkan: hasil
TP PKK Pontianak Sosialisasikan Pentingnya Jaga Kesehatan Mata
PONTIANAK - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie mengatakan, gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi permasalahan khususnya kalangan lansia di Kota Pontianak. Hal itu diungkapkannya pada pertemuan rutin TP PKK Kota Pontianak sekaligus sosialisasi kesehatan gangguan penglihatan dan kebutaan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Senin (3/4/2023).
"Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan, dimana sebagian besar gangguan penglihatan diakibatkan oleh katarak terutama terjadi di kalangan lansia" ujarnya.
Gangguan penglihatan tidak hanya berpengaruh kepada penglihatan tetapi berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan penderitanya. Betapa tidak, gangguan penglihatan sangat berdampak pada segala aktivitas bagi penderitanya.
"Mata merupakan salah satu indera yang sangat penting, jadi kalau terjadi gangguan penglihatan maka juga akan menghambat yang lainnya," terang Yanieta.
Namun menurutnya kondisi gangguan penglihatan atau kebutaan itu sebetulnya bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat serta rutin melakukan pemeriksaan mata.
"Banyak penyakit saat ini yang berujung pada gangguan penglihatan mata seperti diabetes dan hipertensi, kalau kita bisa memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat seharusnya ini bisa dicegah" terangnya.
Dia berharap pengurus PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan bisa memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Jika ditemukan penderita dengan gangguan penglihatan dapat diarahkan untuk melakukan pemeriksaan di UPT Balai Kesehatan Mata Masyarakat di Jalan Prof Dr Hamka Kecamatan Pontianak Kota. (prokopim)
Sepanjang 2022, Pemkot Dongkrak Capaian Target Pembangunan
Wali Kota Sampaikan Pidato LKPJ
PONTIANAK - Berbagai capaian dan keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sepanjang tahun 2022 terangkum dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Pontianak Tahun Anggaran 2022. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaparkan capaian-capaian tersebut lewat pidato pengantar LKPJ Tahun Anggaran 2022 dalam rapat paripurna di Ruang Rapat DPRD Kota Pontianak, Senin (3/4/2023).
Edi memaparkan soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tahun 2022 IPM Kota Pontianak di angka 80,48 persen, meningkat 0,55 poin dibanding IPM tahun sebelumnya yakni 79,93. Nilai itu mengantarkan Kota Pontianak dengan IPM tertinggi di Provinsi Kalbar dan peringkat kelima tingkat kota se-Kalimantan. Peningkatan di bidang pendidikan turut memberi andil dalam mendongkrak IPM. Rerata lama sekolah juga mengalami peningkatan di tahun 2022 tercatat 10,44 tahun, meningkat 0,01 poin dibanding tahun 2021.
"Artinya rata-rata lama sekolah di Kota Pontianak selama kurun waktu tujuh tahun terakhir menunjukkan tren meningkat," ujarnya.
Demikian pula jumlah penduduk miskin di Kota Pontianak tahun 2022 mengalami penurunan dengan angka 4,46 persen, dari tahun sebelumnya yang berada di angka 4,58 persen. Untuk tingkat pengangguran terbuka Kota Pontianak tahun 2022 turun menjadi 9,92 persen, dibandingkan tahun 2021 di angka 12,38 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sebesar 4,98 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,60 persen," imbuh Edi.
Kemudian, lanjutnya lagi, capaian nilai Indeks Infrastruktur adalah 85,03. Angka ini melampaui target sebesar 79,22 atau mengalami kenaikan 5,41 poin. Edi merincikan, pada tahun 2022 telah dilaksanakan pembangunan jalan sepanjang 7,58 kilometer (km). Sementara, penggantian jembatan sebanyak satu unit, pemeliharaan rutin jembatan sebanyak 12 unit. Lalu, rekonstruksi atau peningkatan jalan sepanjang 3,44 km, pemeliharaan rutin jalan kota dengan total panjang 1,5 km. Selain itu juga telah dilaksanakan pemeliharaan berkala atau rehab jalan sepanjang 4,06 km.
"Kondisi jalan di Kota Pontianak tahun 2022, yakni jalan dalam kondisi baik sepanjang 223,565 km, kondisi sedang 29,830 km, kondisi rusak ringan sepanjang 14,642 km dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 18,041 km," paparnya.
Edi menambahkan, pihaknya juga telah melaksanakan peningkatan kualitas permukiman masyarakat melalui kegiatan berupa pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dan WC pada permukiman kumuh sebanyak 183 unit, dan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di luar kawasan kumuh sebanyak 20 unit.
"Kita juga memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana berupa rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi rumah sebanyak 73 unit," ungkapnya.
Dari sisi anggaran, pada perubahan APBD tahun anggaran 2022, pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp1,70 triliun atau 94,86 persen dari target Rp1,79 triliun. Pendapatan terbesar masih berasal dari transfer pemerintah pusat yakni sebesar Rp1,159 triliun atau 68,02 persen. Sedangkan pendapatan asli daerah menyumbang Rp537,79 miliar.
"Untuk belanja daerah terealisasi Rp1,66 triliun atau 93,63 persen dari target Rp1,78 triliun," pungkasnya. (prokopim)
Jaga Ketersediaan Pangan, Pemkot Gelar Operasi Pasar di Enam Kecamatan
PONTIANAK – Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar operasi pasar murah di enam kecamatan. Komoditi yang dijual di antaranya beras premium, telur, gula pasir, minyak goreng, mie instan hingga daging ayam. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, operasi pasar ini dilaksanakan sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga di pasaran.
“Hari ini mulai di Kecamatan Pontianak Utara, kita ingin memastikan ketersediaan pangan terus ada, sekaligus menjaga keseimbangan harga di pasar,” katanya, Senin (3/4/2023).
Adapun jadwal operasi pasar adalah sebagai berikut, Senin (3/4) di Kantor Camat Pontianak Utara, Selasa (4/4) di Kantor Camat Pontianak Timur, Rabu (5/4) di Kantor Camat Pontianak Barat, Kamis (6/4) di Kantor Camat Pontianak Kota, Senin (10/4) di Kantor Camat Pontianak Selatan dan Selasa (11/4) di Kantor Camat Pontianak Tenggara. Waktunya dimulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Kendati demikian, jadwal ini bisa berubah menyesuaikan kondisi pasar.
“Kita jadwalkan dulu sepekan ini, silahkan masyarakat setempat datangi lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Untuk jadwal bisa berubah, kita melihat situasi juga,” paparnya.
Sementara ini, harga pangan masih relatif stabil. Menurut Edi, meski terdapat kenaikan di beberapa komoditi, pihaknya optimis tidak akan terjadi lonjakan harga.
“Yang naik itu telur, beras dan lainnya. Setiap menjelang hari raya memang permintaan meningkat, dan sering terjadi kenaikkan, yang kita hindari itu memang lonjakannya,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
330 Guru Ngaji Tradisional Terima Bantuan dari Pemkot Pontianak
Bantuan Operasional Rp1,8 juta per orang
PONTIANAK – Jika sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberi bantuan dana operasional kepada kader Posyandu dan petugas fardhu kifayah, kali ini bantuan diberikan kepada 330 orang guru ngaji tradisional yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Masing-masing guru ngaji mendapatkan uang sejumlah Rp1,8 juta.
“Guru ngaji memberikan pemahaman yang baik dari nilai-nilai yang ada di Al Quran. Mereka mengajarkan budi pekerti kepada orang tua, dan bagaimana seorang anak harus disiplin,” katanya usai penyerahan di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (3/4/2023).
Pemkot Pontianak selalu menganggarkan dana operasional setiap tahunnya kepada guru ngaji tradisional sejak 2009. Edi menyampaikan ungkapan terima kasih bagi pengabdian setiap guru ngaji. Guru ngaji tradisional menurutnya, selain mengajarkan huruf-huruf hijaiyah, juga memberikan keteladanan akhlak kepada anak-anak.
“Mungkin apa yang kami berikan ini tidak sesuai dibandingkan pengabdian bapak ibu. Semoga apa yang kami berikan dapat memberikan motivasi lebih serta semangat membina ajaran kebaikan,” terangnya.
Generasi muda Kota Pontianak memerlukan dedikasi seorang pengajar, tak hanya pada pelajaran ilmu pengetahuan, namun juga pengajaran keagamaan. Pengorbanan dari guru ngaji ini, lanjut Wako Edi, akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan pembangunan Kota Pontianak.
“Anak-anak kita jadi terbiasa dengan hal-hal positif. Di luar sekolah formal, guru ngaji menjangkau semua anak-anak dan mengajak mereka melaksanakan agama dengan benar dan kaffah (keseluruhan),” paparnya. (kominfo/prokopim)