,
menampilkan: hasil
Wali Kota Edi: RKPD 2024 Fokus Penguatan Ekonomi dan Kondusivitas Pemilu
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan penyusunan dokumen perencanaan Kota Pontianak tahun 2024, memprioritaskan penguatan ekonomi dan menjaga kondisi aman dan tertib di tahun politik. Dimana secara umum, ada empat poin yang menjadi tujuan pembangunan Kota Pontianak tahun 2024 sesuai Rencana Pembangunan Daeeah tahun 2024-2026.
Pertama, meningkatnya kualitas hidup manusia yang berkesetaraan. Kedua, meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan, berkelanjutan, disertai kondisi aman dan tertib. Ketiga, meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik. Terakhir, terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing disertai penghidupan yang layak dan pemerataan kesejahteraan.
"Mudah-mudahan Musrenbang ini bisa jadi sarana meningkatkan Kota Pontianak supaya tidak kalah dari kota lain di Kalimantan," kata Edi Rusdi Kamtono dalam Musrenbang RKPD Kota Pontianak Tahun 2024 di Hotel Ibis, Selasa (28/3/2023).
Edi Kamtono menjelaskan, sejumlah capaian didapat Pemkot Pontianak sepanjang tahun 2022. Antara lain peningkatan IPM dari 79,93 (2021) ke 80,48 (2022); pertumbuhan ekonomi dari 4,6 (2021) jadi 4,98 (2022); penurunan angka kemiskinan dari 4,58 (2021) menjadi 4,46 (2022), dan; tingkat pengangguran dari 12,38 (2021) jadi 9,92 (2022).
"Pembangunan sekolah, rumah sakit di utara dan jalan serta drainase juga sudah dilakukan," terangnya.
Namun menurutnya, masalah genangan dan kemacetan masih jadi kendala. Dia menjelaskan, Pemkot mengatasi genangan secara berharap dengan mempertahankan penampang basah dan jalur drainase menuju sungai Kapuas. Sedang urusan padatnya lalu lintas terjadi seiring pertumbuhan penduduk. Apalagi ada sekitar 40 ribu mahasiswa daerah yang sekolah di Pontianak.
"Jika jembatan Kapuas gandeng jadi, ini akan mengurai kemacetan, termasuk jika Jembatan Kapuas 3 jadi dibangun," katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan sejumlah kemajuan signifikan didapat Pontianak, tapi ada beberapa hal yang harus jadi perhatian dalam menentukan arah pembangunan ke depan.
Pertama, ketika Pelabuhan Kijing beroperasi penuh, akan berpengaruh ke kondisi ekonomi Pontianak yang selama ini bergeliat karena keberadaan Pelabuhan Dwikora.
"Kedua, bagaimana bisa menjaga ritme PAD. Selain itu pendapatan dan belanja harus seimbang, ini yang harus jadi catatan Kota Pontianak," katanya. (prokopim)
Kampong Ramadan Kreatif Sajikan Nuansa Religi
Mulai 2 - 16 April 2023 di Taman Alun Kapuas
PONTIANAK - Dalam rangka menyemarakkan Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriyah, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak menggelar Pontianak Kampong Ramadan Kreatif 2023 di Taman Alun Kapuas. Kepala Disporapar Kota Pontianak Rizal menjelaskan, Kampong Ramadan Kreatif yang digelar mulai tanggal 2 hingga 16 April 2023 ini merupakan event yang dikemas dalam satu paket lengkap, mulai dari stand kuliner, berbagai perlombaan bernuansa Islami, kreatif workshop serta hiburan. Selain itu pula, tausiyah dalam rangka syiar Islam serta salat berjamaah menjadi bagian dari nuansa Kampong Ramadan Kreatif.
"Selain stand-stand yang menjual kuliner serta produk-produk UMKM, di Kampong Ramadan Kreatif juga diisi dengan kegiatan religi seperti lomba sholawat serta salat berjamaah, termasuk salat tarawih," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/3/2023).
Kegiatan ini juga melibatkan para pelaku UMKM dan insan kreatif dengan mengkombinasikan dan mengemas kegiatan bernuansa Ramadan. Menurutnya, Kampong Ramadan Kreatif ini merupakan kedua kalinya digelar. Tahun sebelumnya digelar di Jalan Letkol Sugiyono, tahun ini pihaknya memilih Taman Alun Kapuas menjadi lokasi penyelenggaraan event yang digelar setiap bulan Ramadan.
"Kita harapkan kegiatan Kampong Ramadan Kreatif ini bisa memberikan sensasi berbeda sehingga event ini bisa menjadi ikon Kota Pontianak. Jadi tidak hanya warga Kota Pontianak tetapi masyarakat dari luar juga bisa turut andil," ungkap Rizal.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi Kampong Ramadan Kreatif yang dibuka mulai pukul 14.00 hingga 23.00 WIB. Sebab ada 128 stand yang mengisi Kampong Ramadan Kreatif serta diisi hiburan bernuansa religi yang bakal memeriahkan suasana Ramadan tahun ini.
"Silakan datang beramai-ramai, gratis, tak kalah menariknya yakni ada hadiah doorprize berupa Paket Umroh, sepeda motor serta hadiah menarik lainnya," imbuhnya.
Kampong Ramadan Kreatif yang sudah memasuki tahun kedua sejak diselenggarakan tahun lalu, tahun ini dikemas berbeda dengan menyematkan nuansa Ramadan. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan IAIN Pontianak dalam mensinergikan program yang digulirkan dalam Kampong Ramadan Kreatif.
"Tahun kedua ini kita akan adakan MOU dengan IAIN Pontianak terkait beberapa program yang bisa disinergikan," pungkasnya. (prokopim)
Raperda Tapping Box Optimalisasi Pendapatan Pajak Daerah
PONTIANAK - DPRD Kota Pontianak mengusulkan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif. Ketiga Raperda itu adalah Raperda Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita, Raperda Pengaturan Pelaku Usaha yang Potensial dengan menggunakan Tapping Box dan Raperda Penyelenggaraan dan Penataan Rumah Susun (Rusun).
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengutarakan pentingnya penggunaan tapping box bagi wajib pajak potensial. Tapping box adalah perangkat atau alat yang dapat memonitoring transaksi usaha yang terjadi di tempat usaha atau alat perekaman data transaksi usaha. Pelaksanaan pengaturan pelaku usaha yang potensial dengan menggunakan tapping box perlu adanya peraturan daerah sebagai payung hukum dalam pelaksanaannya di masyarakat.
"Dengan adanya perda ini, yang memanfaatkan teknologi dalam transaksi perpajakan akan memudahkan pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kepada wajib pajak sehingga masyarakat dapat terlayani dengan cepat, efisien dan efektif," ungkapnya usai menyampaikan pendapat Wali Kota Pontianak pada rapat paripurna di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin (27/3/2023).
Bahasan menambahkan, penyediaan tapping box ini juga untuk meningkatkan optimalisasi peningkatan pajak serta memudahkan pelaksanaan monitoring pembayaran dan pelaporan data transaksi usaha wajib pajak. Dengan demikian dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap nilai pajak yang harus dibayar dan dilaporkan sesuai dengan omzet yang diperoleh wajib pajak dalam satu kurun waktu masa pajak.
"Untuk itu, perlu didukung dengan peralatan yang dapat merekam transaksi agar tidak ada penyelewengan pajak daerah yakni berupa tapping box," sebutnya.
Kemudian, berkaitan dengan Raperda Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita, ia menjelaskan bahwa hal itu merupakan indikator utama kesejahteraan yang berkontribusi melalui keluarga sejahtera dan memberikan perhatian kepada investasi sumber daya manusia dalam rangka perlindungan dan penanganan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
"Pemerintah daerah perlu melakukan peningkatan akses kesehatan melalui program pelayanan kesehatan guna peningkatan derajat kesehatan manusia," jelas Bahasan.
Untuk menekan jumlah kasus kematian pada ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita, perlu dilakukan upaya akselerasi peningkatan kesehatan dalam pelayanan sumber daya manusia, edukasi, pembinaan dan pengawasan dalam pelayanan.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu adanya payung hukum tentang kesehatan kepada ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita berupa peraturan daerah," imbuhnya.
Terkait Raperda Penyelenggaraan dan Penataan Rusun, Bahasan memaparkan, keberadaan rusun menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan dasar akan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan dalam rangka efisiensi pemanfaatan ruang dan lahan di Kota Pontianak maka perlu adanya pengaturan mengenai penyelenggaraan dan penataan rusun.
"Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 117 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan rusun yang menyatakan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya melaksanakan pengendalian penyelenggaraan rusun," pungkasnya. (prokopim)
Menebar Kebaikan di Bulan Ramadan
Safari Ramadan Wali Kota di Masjid Al Muhtadin Untan
PONTIANAK - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan dinantikan oleh umat Islam. Bulan yang datangnya hanya sekali dalam setahun merupakan bulan yang penuh keistimewaan karena amal ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan oleh Allah, SWT. Demikian yang disampaikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pada rangkaian Safari Ramadan di Masjid Al Muhtadin Untan, Minggu (26/3/2023) malam.
Ia mengajak jamaah Salat Isya dan Tarawih Masjid Al Muhtadin untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta memperbanyak ibadah. Berlaku baik dengan sesama juga menjadi bagian dari ibadah.
"Tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita menebar kebaikan, yaitu dengan berbuat baik, saling tolong-menolong, saling menyapa, mempererat tali silaturahmi dan hal-hal lainnya yang bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Begitu pula dalam menjalankan ibadah puasa. Edi bilang, selama berpuasa, apapun yang dikerjakan harus dilakukan dengan niat tulus dan keikhlasan. Sebab tanpa keikhlasan, puasa yang dijalani hanya merasakan rasa lapar dan haus saja.
"Artinya apa yang sudah kita lakukan selama menjalankan ibadah puasa akan sia-sia," tuturnya.
Selama menjalankan ibadah puasa, lanjutnya lagi, menjaga kesehatan adalah hal yang paling penting. Untuk itu, selain tetap beraktivitas di bulan Ramadan, juga dibutuhkan istirahat yang cukup agar badan tetap bugar. Menurutnya, apapun yang dikerjakan tentunya akan bernilai ibadah.
"Allah pasti lebih sayang kepada kita kalau kita ikhlas dalam melaksanakan apapun yang menjadi tanggung jawab kita selama di dunia ini," kata Edi yang juga selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak. (prokopim)