,
menampilkan: hasil
Sekda Mulyadi : Perjanjian Kinerja Jadi Tolak Ukur Capaian Perangkat Daerah
Pejabat di Lingkungan Setda Kota Pontianak Teken Perjanjian Kinerja
PONTIANAK - Seluruh pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pontianak menandatangani perjanjian kinerja dan pakta integritas tahun 2023 di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Senin (27/2/2023). Penandatanganan tersebut dilakukan mulai dari Sekretaris Daerah Kota, Asisten I, II dan III, kepala bagian hingga kasubbag dan sub koorinator.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi mengatakan penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas ini dalam rangka menjalankan amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja.
"Perjanjian kinerja ini sebagai tolak ukur unit kerja yang ada di Sekretariat Daerah dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan APBD yang telah disepakati," ujarnya.
Perjanjian kinerja yang telah ditandatangani ini, lanjut Mulyadi, menjadi dasar dalam menilai keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran perangkat daerah. Dalam penyusunan sasaran kinerja pegawai, dokumen ini juga menjadi acuan bagi setiap kepala perangkat daerah yang dijabarkan secara berjenjang.
"Harapannya agar apa yang telah saudara tandatangani dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dalam mencapai atau merealisasikan target yang telah ditetapkan bersama," imbuhnya
Mulyadi menambahkan, tujuan utama dari perjanjian kinerja adalah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. Perjanjian kinerja ini merupakan wujud komitmen amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
"Perjanjian kinerja ini juga bisa sebagai dasar untuk kita mengevaluasi dan menilai capaian-capaian dan target-target yang sudah ditetapkan," pungkasnya. (prokopim)
Wako Edi Sampaikan Belasungkawa Keluarga Ojol Korban Begal
PONTIANAK - Suasana duka masih menyelimuti rumah yang ditempati almarhum Achmad Faizal, driver ojek online (ojol) yang menjadi korban pembegalan. Ersi Yolanda (25), istri dari Achmad Faizal, tak mampu menahan tangis ketika rumahnya yang beralamat di Jalan Kom Yos Sudarso Gang Sadpraja Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat kedatangan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono untuk menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban. Edi juga berbincang dengan keluarga korban.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pontianak, saya turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran serta almarhum mendapat tempat terbaik disisi Allah, SWT," ucapnya usai bertakziah di kediaman korban, Minggu (26/2/2023).
Menurutnya, meski almarhum merupakan warga pendatang dan belum lama menetap di Kota Pontianak, namun istri almarhum merupakan warga Kota Pontianak. Achmad Faizal menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.
"Kita akan memberikan perhatian kepada istri korban yang juga memiliki anak yang masih balita," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Edi mengimbau seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk tetap waspada. Kewaspadaan juga ditujukan kepada driver ojol, terutama pada malam hari di tempat yang sepi dan rawan tindak kriminalitas. Apalagi tindak kejahatan sekarang ini sudah sangat mengkuatirkan dan tidak mengenal perikemanusiaan. Oleh sebab itu, dia berharap pelaku pembegalan hingga menghilangkan nyawa Achmad Faizal dijatuhi hukuman semaksimal mungkin.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menekan angka kriminalitas terutama pembegalan-pembegalan yang terjadi," imbuhnya.
Dirinya juga mengimbau kepada para ojol untuk berkoordinasi dengan sesama rekan-rekannya terutama memberitahukan keberadaan ketika mengantar penumpang.
"Lebih berhati-hati ketika menerima order yang lokasinya sepi dan rawan pembegalan," pesannya.
Ersi Yolanda, istri almarhum Achmad Faizal mengungkapkan terima kasih kepada Wali Kota Edi Kamtono yang telah datang ke kediamannya untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpanya.
"Terima kasih Pak Wali yang sudah datang untuk mendoakan almarhum suami saya," lirihnya.
Di mata Ersi, sosok Achmad Faizal adalah suami yang sangat baik dan sayang dengan keluarga. Sikapnya juga lembut dan tidak pernah berkata kasar.
"Bahkan saat turun dari rumah pun, ia selalu izin sama saya," katanya.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan almarhum yang juga telah membantu mencari keberadaan korban.
"Terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah hadir di sini," tuturnya.
Achmad Faizal meninggalkan seorang istri bernama Ersi Yolanda dan seorang anak yang masih berusia 1 tahun 9 bulan. Achmad Faizal ditemukan tewas bersimbah darah pada Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 02.00 WIB oleh warga sekitar. Sebelumnya, sang istri mencari keberadaan korban setelah hilang kontak dan diketahui setelah mendapat informasi ditemukannya jenazah di Parit Timor Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. (prokopim)
Lewat Program Jebol, Disdukcapil Pontianak Sambangi Rutan
Layanan Jemput Bola Perekaman KTP-el di Rutan Kelas II A Pontianak
PONTIANAK - Sebanyak 164 warga Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Pontianak mendapatkan pelayanan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) lewat Program Jemput Bola (Jebol) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak, Jumat (24/2/2023).
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak Erma Suryani menyatakan, kegiatan jemput bola perekaman KTP-el di Rutan Kelas II A Pontianak ini bertujuan memberikan pelayanan kepada penduduk Kota Pontianak yang belum melakukan perekaman data kependudukan. Kegiatan ini juga dalam rangka untuk mencapai target 100 persen penduduk Kota Pontianak telah melakukan perekaman KTP-el.
"Kami juga ingin memastikan warga Rutan, khususnya penduduk Kota Pontianak telah aktif data kependudukannya dan bisa masuk ke dalam daftar pemilih pada Pemilu serentak tahun 2024 mendatang," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Disdukcapil Kota Pontianak selain membuka loket pelayanan, juga menggelar pelayanan jemput bola atau dikenal dengan Program Jebol. Pelayanan Jebol yang dilaksanakan Disdukcapil Kota Pontianak ini sudah berjalan cukup lama dengan menyasar perekaman KTP-el bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Mulai dari lingkup sekolah dengan nama Perekaman di Area Sekolah (Mandala), perekaman bagi warga yang sakit, lansia, ODGJ dan disabilitas (Manggis Siabil) hingga pelayanan jebol perekaman KTP-el di Rutan," jelas Erma.
Hingga bulan Februari 2023, total perekaman KTP-el di Kota Pontianak tercatat sebanyak 494.017 Nomor Induk Kependudukan (NIK). Jumlah ini termasuk perekaman KTP-el pemula berumur 16 tahun untuk pendataan peserta pemilih pemula pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
"Bagi siswa sekolah yang tahun ini masih berusia 16 tahun, kita lakukan perekaman KTP-el di sekolah-sekolah terlebih dahulu sehingga tahun depan saat yang bersangkutan memasuki usia 17 tahun, mereka sudah terdata sebagai pemegang KTP-el dan pemilih pemula," terangnya.
Erma memaparkan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang mana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan bahwa seluruh Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki KTP Elektronik (KTP-el).
"Oleh sebab itu, kami terus berupaya melakukan perekaman KTP-el dengan pelayanan jemput bola salah satunya," pungkasnya. (prokopim/disdukcapil)
Mal Pelayanan Publik Suguhkan Pemandangan Sungai Kapuas
Wali Kota Edi Kamtono Sebut Progres Pembangunan MPP 54 persen
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang berlokasi di Komplek Kapuas Indah Jalan Kapten Marsan Kelurahan Darat Sekip Kecamatan Pontianak Selatan, Jumat (24/2/2023). Hingga kini pengerjaan pembangunan gedung masih dalam proses dan sudah mencapai 54 persen. Ia berharap tiga bulan ke depan pembangunan gedung MPP sudah menunjukkan progres yang lebih cepat sehingga bisa segera difungsikan.
"Kawasan Kapuas Indah, Pasar Cempaka termasuk Pasar Tengah nantinya akan menjadi sebuah kawasan representatif sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat pelayanan publik, pemerintahan dengan suguhan pemandangan waterfront Sungai Kapuas," ujarnya.
Menurutnya, keberadaan MPP ini merupakan bagian dari penataan kawasan waterfront dan Kapuas Indah. Dengan kehadiran MPP yang menjadikan waterfront sebagai wajah terdepan gedung, diharapkan lebih rapi dan tertata serta estetik.
"Target penyelesaiannya bulan Oktober 2023, bahkan kalau bisa lebih cepat lebih baik," ungkap Edi.
Ia menambahkan, untuk jumlah jenis pelayanan yang akan disediakan pada MPP sebanyak 21 jenis layanan. Penyedia layanan selain dari Pemkot Pontianak, juga ada dari kementerian dan lembaga.
"Untuk instansi di luar Pemkot Pontianak sudah siap dan kita juga telah berkoordinasi seperti pihak kepolisian, kementerian keuangan, Imigrasi dan Kementerian Agama," sebutnya.
Edi menuturkan, MPP juga menjadi program unggulan pemerintah pusat yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk mengarahkan daerah-daerah membangun Mal Pelayanan Publik.
"Tujuan berdirinya MPP adalah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan publik yang terpusat dan terintegrasi sehingga lebih efisien dan cepat, artinya pelayanan di sini One Stop Service," katanya.
Lebih dari 30 tahun silam, kawasan Kapuas Indah tidak pernah tersentuh penataan. Sejalan dengan itu, pembangunan MPP di kawasan ini diharapkan mampu mempercantik dan memperindah bangunan yang ada serta membangkitkan kembali aktivitas perekonomian di sekitarnya. Selain itu, kawasan di depannya juga akan dibangun Pujasera menghadap waterfront.
"Sehingga pedagang-pedagang di sini kita harapkan mendapat dampak positif dengan banyaknya masyarakat yang datang ke MPP," pungkasnya. (prokopim)