,
menampilkan: hasil
Bahasan Harap Tim Pendamping Keluarga Aktif Turunkan Stunting
PONTIANAK - Penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Dalam hal ini, selain Dinas Kesehatan Kota Pontianak, keterlibatan seluruh perangkat daerah termasuk kader-kader PKK dan stakeholder mempunyai peran penting dalam menangani kasus stunting di Kota Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan meminta peran aktif para Tim Pendamping Keluarga percepatan penurunan stunting, terutama kaum ibu, untuk terus melakukan pendampingan kepada keluarga, ibu-ibu hamil maupun yang melahirkan, terutama terhadap anak-anak balita yang terindikasi stunting.
"Sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting, para Tim Pendamping Keluarga ini bisa memberikan penyuluhan serta melakukan langkah-langkah surveilan kepada keluarga berisiko stunting," ujarnya saat membuka Rembuk Stunting di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa (24/1/2023).
Bahasan menyatakan, Pemkot Pontianak sangat serius untuk penanganan kasus stunting di Kota Pontianak. Di mana posisi kasus stunting berdasarkan hasil survei Dinas Kesehatan Kota Pontianak berada di angka 15,8 persen. Survei ini dilakukan dalam skala intern atau lokal sambil menunggu hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
"Mudah-mudahan hasil survei yang dilakukan pusat tidak terpaut jauh dengan hasil survei yang kita lakukan," ungkapnya.
Ia berharap dengan turunnya angka stunting di Kota Pontianak, pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Pemkot Pontianak di tahun 2023/2024 ini tidak akan terlalu berat dalam menurunkan angka stunting hingga 12 persen, bahkan bila perlu di bawah 10 persen.
"Kita semua berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak," katanya.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak, ia meminta TPPS yang sudah dibentuk ini agar membantu dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dari Tim Pendamping Keluarga.
"Sehingga dengan demikian percepatan penurunan stunting bisa berjalan efektif dan terpadu," pungkasnya. (prokopim)
Pontianak Dalam Angka 2023 Resmi Terbit, 1448 Data Diperbaharui
Rapat Koordinasi Penyusunan Publikasi DDA Pontianak 2023
PONTIANAK - Kebutuhan data dasar di Kota Pontianak terus diperbaharui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat publikasi Pontianak Dalam Angka Tahun 2023. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Pontianak Sidig Handanu menyampaikan, data yang diambil meliputi kumpulan data dari perangkat daerah dan instansi terkait.
“Data ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan bagi pengguna data serta pengambil kebijakan,” ungkapnya usai Rapat Koordinasi Penyusunan Publikasi Pontianak Dalam Angka Tahun 2023 bersama BPS Kota Pontianak, di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (24/1/2023).
Proses perencanaan pembangunan daerah dikatakan Sidig memerlukan tolok ukur yang akurat. Untuk itu dia meminta produsen data agar mengoptimalkan kualitas data karena diperlukan di hari ini dan seterusnya. Terlebih di era digital seperti sekarang, pembaharuan dan validasi data lebih mudah dilakukan.
“Seperti kata bijak, apabila suatu negeri memiliki kelengkapan data, update serta valid kemudian terintegrasi, maka negeri tersebut bisa menguasai dunia,” ujarnya.
Sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat yaitu Satu Data, Pemkot Pontianak melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak senantiasa melakukan harmonisasi data yang terdapat dalam Portal Satu Data Kota Pontianak agar dapat diakses semua pihak yang memerlukan data, tak terkecuali masyarakat. Sidig berharap, transparansi data ini diiringi dengan data real time.
“Agar proses perencanaan dan evaluasi pembangunan berjalan baik dan lancar,” sebutnya.
Di tahun 2023 ini, terdapat sejumlah 1448 Data Kota Pontianak yang disepakati untuk diperbaharui di dalam Portal Satu Data Pontianak. Setiap aparatur diminta lebih peka dan tanggap terhadap situasi terkini.
“Perlu ketelitian sebelum data dipublish dan kecerdasan untuk menelaah, menganalisa, agar tidak terjadi konflik bagi pengguna data,” pungkas Kepala Bappeda. (kominfo)
BPS Rilis Pontianak IPM Tertinggi di Kalbar dengan Nilai 80,48
PONTIANAK - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2022 menduduki peringkat teratas dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai 80,48. Nilai tersebut naik dibandingkan tahun 2021 lalu yang menyentuh angka 79,93 dan 2020 pada 79,44. Sementara Kota Singkawang di peringkat kedua dengan nilai 72,89 dan disusul Kabupaten Kubu Raya 68,91. Capaian itu berdasarkan hasil yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam mendongkrak IPM di Kota Pontianak. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya memaksimalkan kedua bidang tersebut dalam meningkatkan IPM di Kota Pontianak. Ia optimis target IPM dengan nilai 81,30 yang tertuang dalam RPJMD 2024 bisa tercapai.
"Berkaca dari capaian IPM tahun 2022 ini, kita optimis target IPM 81,30 yang ada dalam RPJMD 2024 bisa tercapai," ujarnya, Selasa (24/1/2023).
Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15,02 tahun.
"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Dengan demikian akan berdampak pada sektor-sektor lainnya termasuk pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Sejalan dengan meningkatnya IPM Kota Pontianak, capaian-capaian lainnya juga mengalami peningkatan. Mulai dari pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak yang mencapai 4,6 persen, meski sempat mengalami minus hingga 3,9 persen pada masa pandemi. Bertumbuhnya ekonomi ini kemudian turut menekan angka kemiskinan. Jika di tahun 2019 berada di angka 4,88 persen, di tahun 2021 kemarin, sudah turun menjadi 4,58 persen. Di tahun 2022 pun dapat ditekan menjadi 4,46.
“Di dalam program kita paling utama yaitu menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha mikro serta mempercepat perizinan bagi mereka,” terangnya.
Dijelaskannya, masih ada beberapa permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah seiring dengan bertambahnya penduduk Kota Pontianak. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, jumlah penduduk Kota Pontianak Semester I Tahun 2022 tercatat 673.129 jiwa. Permasalahan kota tersebut tidak bisa dituntaskan dalam tempo setahun atau dua tahun, dan tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan keterlibatan semua pihak.
"Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan warga Kota Pontianak juga harus mendukung," pungkasnya. (prokopim)
Malam Tahun Baru Imlek di Pontianak Terpantau Aman dan Lancar
PONTIANAK - Malam menyambut Tahun Baru Imlek 2574 di Kota Pontianak berjalan aman dan lancar. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi dan Komandan Kodim 1207/Pontianak Kolonel Arh Hendra Roza memantau langsung aktivitas masyarakat menyambut Tahun Baru Imlek di beberapa titik lokasi.
Edi mengungkapkan, hasil pemantauan di lapangan masih terbilang normal, meski di beberapa titik terjadi kemacetan terutama di Jalan Gajah Mada, Tanjungpura dan Diponegoro. Terjadinya kepadatan di lokasi tersebut lantaran bertepatan suasana malam minggu dan cuaca yang cerah.
"Apalagi pada malam tahun baru Imlek warga banyak yang ingin menyaksikan kembang api," ujarnya usai memantau aktivitas warga menyambut Tahun Baru Imlek, Sabtu (21/1/2023) malam.
Suasana malam menyambut Imlek tahun ini memang ada perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya kala pandemi melanda. Hal ini lantaran pembatasan-pembatasan sudah mulai dilonggarkan bahkan mulai berjalan normal sehingga suasana malam menyambut tahun baru Imlek lebih meriah di tahun ini.
"Kita berharap warga yang merayakan Imlek bisa menjalankan ibadahnya dengan aman dan tenang," ucap Edi.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi menerangkan, dalam rangka pengamanan perayaan Tahun Baru Imlek, pihaknya menurunkan sebanyak 825 personel dibackup Satuan Brimob, Kodim 1207/Pontianak, Satpol PP Kota Pontianak serta instansi lainnya.
"Para personel tersebar di sejumlah titik untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan Tahun Baru Imlek," tuturnya.
Hasil pemantauan malam menyambut Tahun Baru Imlek di Kota Pontianak secara umum berjalan aman dan lancar. Meski memang menurutnya terjadi pusat konsentrasi keramaian di sejumlah titik tetapi masih terbilang lancar.
"Kami juga melakukan beberapa penyekatan jalan dan pengalihan arus lalu lintas sehingga semuanya bisa berjalan baik," pungkasnya. (prokopim)