,
menampilkan: hasil
Kelurahan Bansir Darat Gencarkan Pengembangan Kampung KB Cahaya Baru
Prioritaskan Bangun Jalan Kota dan Drainase Kota
PONTIANAK – Jalan kota dan drainase kota menjadi prioritas usulan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara oleh masyarakat setempat.
Lurah Bansir Darat, Ita Rosmayanty memaparkan, pembangunan jalan-jalan kota sudah terlaksana dari hasil Musrenbang sebelumnya dan akan dilanjutkan pada beberapa titik jalan lainnya, seperti yang sudah terlaksana di Jalan Sepakat 2.
"Beberapa jalan dan drainase kota belum ada, padahal itu akses utama masyarakat setempat. Contohnya ada di Jalan Parit Cahaya Baru Gang Suryadi yaitu Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan di Jalan Sepakat 2," terangnya usai Musrenbang, Selasa (17/1/2023).
Musrenbang kali ini mengusung tema 'Penguatan Kolaborasi untuk Pembangunan Ekonomi Inklusif yang Didukung Kondisi Aman dan Tertib'. Kerjasama antar OPD, imbuh Ita, terus terjalin guna mencapai target usulan.
"Kita juga minta bantuan dinas terkait khusus menangani permintaan kelompok masyarakat seperti budidaya ikan, itu kita bantu dengan bantuan benih," ungkapnya.
Pemberdayaan kelompok masyarakat juga turut jadi fokus perhatian pihaknya. Untuk di wilayah Bansir Darat, pengembangan Kampung KB Cahaya Baru akan digencarkan.
Selain dari sisi infrastruktur yang ada, dirinya akan menggelar pelatihan secara berkala bagi masyarakat yang tinggal di kampung tersebut.
"Untuk peningkatan keterampilan mereka, sehingga harapannya meningkatkan produktivitas kemudian tercipta kemandirian ekonomi," ujarnya.
Kampung KB Cahaya Baru sudah terbentuk sejak 2017. Ita menjelaskan, program itu diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN dengan tujuan menambah tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Kampung KB dibuat bagi masyarakat yang prasejahtera. Itu jadi atensi kami bersama instansi terkait, agar masyarakat di sana sejahtera," sambungnya.
Sebanyak 141 usulan telah disampaikan pada Musrenbang Kelurahan Bansir Darat. Dari angka itu dibagi menjadi tiga bidang. Yaitu 110 usulan di bidang infrastruktur, 24 usulan di bidang ekonomi dan 7 usulan di bidang pemerintahan.
"Yang kita akan prioritaskan jalan kota, drainase kota dan jembatan kota serta Kampung KB," pungkas Ita. (kominfo)
MTQ Sebagai Filter Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Informasi
MTQ ke-31 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota
PONTIANAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-31 Tingkat Kecamatan mulai digelar. Kecamatan Pontianak Kota menjadi pembuka pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, pelaksanaan MTQ ke-31 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rohani. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Pontianak Kota, tidak hanya cukup terpenuhinya pembangunan fisik dan prasarana semata, tetapi harus diimbangi dengan pembangunan mental spiritual.
"Melalui MTQ ini juga sebagai penuntun sekaligus pengendalian diri dari nafsu yang menyimpang dan filter dari pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi," ujarnya saat membuka MTQ ke-31 Tingkat Kecamatan Pontianak Kota, Senin (16/1/2023) malam.
Menurutnya, pelaksanaan MTQ ini menjadi penting dan strategis di dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Pontianak karena Al Quran mengutamakan pendidikan akhlak yang menjadi benteng dari segala hal yang bertentangan dengan norma kehidupan di masyarakat.
"Kita menyadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tanpa dibarengi dengan penerapan pengetahuan agama yang baik dan benar akan berbahaya bagi kehidupan generasi muda," ungkapnya.
MTQ Tingkat Kecamatan Pontianak Kota ini sebagai upaya untuk menciptakan generasi yang Qurani dan juga sekaligus sebagai ajang seleksi qori dan qoriah, hafiz dan hafizah terbaik yang nantinya akan mewakili kecamatan di MTQ Tingkat Kota Pontianak.
"Namun yang terpenting dengan pelaksanaan MTQ, mari kita lantunkan dan gemakan ayat-ayat Al Quran, kemudian kita tanamkan dan pahami dalam hati maknanya, lalu kita laksanakan ajaran itu dalam kehidupan kita sehari-hari," pungkasnya. (prokopim)
Lagi, Pontianak IPM Tertinggi di Kalbar dengan Nilai 80,48
Wali Kota Optimis Target IPM pada RPJMD 2024 Tercapai
PONTIANAK - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2022 menduduki peringkat teratas dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai 80,48. Nilai tersebut naik dibandingkan tahun 2021 lalu yang menyentuh angka 79,93 dan 2020 pada 79,44. Capaian itu berdasarkan hasil yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam mendongkrak IPM di Kota Pontianak. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya memaksimalkan kedua bidang tersebut dalam meningkatkan IPM di Kota Pontianak. Ia optimis target IPM dengan nilai 81,30 yang tertuang dalam RPJMD 2024 bisa tercapai.
"Berkaca dari capaian IPM tahun 2022 ini, kita optimis target IPM 81,30 yang ada dalam RPJMD 2024 bisa tercapai," ujarnya, Senin (16/1/2023).
Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15,02 tahun.
"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Dengan demikian akan berdampak pada sektor-sektor lainnya termasuk pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Sejalan dengan meningkatnya IPM Kota Pontianak, capaian-capaian lainnya juga mengalami peningkatan. Mulai dari pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak yang mencapai 4,6 persen, meski sempat mengalami minus hingga 3,9 persen pada masa pandemi. Bertumbuhnya ekonomi ini kemudian turut menekan angka kemiskinan. Jika di tahun 2019 berada di angka 4,88 persen, di tahun 2021 kemarin, sudah turun menjadi 4,58 persen. Di tahun 2022 pun dapat ditekan menjadi 4,46.
“Di dalam program kita paling utama yaitu menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha mikro serta mempercepat perizinan bagi mereka,” terangnya.
Dijelaskannya, masih ada beberapa permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah seiring dengan bertambahnya penduduk Kota Pontianak. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, jumlah penduduk Kota Pontianak Semester I Tahun 2022 tercatat 673.129 jiwa. Permasalahan kota tersebut tidak bisa dituntaskan dalam tempo setahun atau dua tahun, dan tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan keterlibatan semua pihak.
"Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan warga Kota Pontianak juga harus mendukung," pungkasnya. (prokopim)
Geliat BMD, Kelurahan Penyumbang PAD Terbanyak di Pontianak
Tentukan Skala Prioritas dari Usulan Musrenbang
PONTIANAK - Beberapa persoalan diangkat pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun Anggaran 2024 di Kelurahan Benua Melayu Darat (BMD) kali ini, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan.
Camat Pontianak Selatan Martagus mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mencoba mencari bantuan urunan kepada masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
“Bantuan itu juga bisa nanti untuk intervensi stunting bagi balita. Ini salah satu inovasi kelurahan, yaitu dengan mengajak pengusaha setempat peduli terutama kepada bayi pengidap stunting” jelasnya usai membuka Musrenbang, di Function Hall Hotel Star, Sabtu (14/1/2023).
Kelurahan BMD merupakan wilayah dengan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbanyak di Kota Pontianak. Hal itu karena geliat perdagangan yang luas di sana. Martagus menyampaikan, potensi itu kemudian dimanfaatkan sebagai wadah pemberdayaan bagi warga lainnya, semisal dengan belajar mengelola perusahaan serta menambah pendapatan melalui UMKM yang dibuat masing-masing orang.
“Perdagangan dan jasa di Kota Pontianak berpusat di dua lokasi, Jalan Gajahmada dan Jalan Tanjungpura. Dimana tempat ini berada di bawah wilayah administrasi Kelurahan BMD,” terangnya.
BMD memiliki jumlah 155 Rukun Tetangga (RT) dan 35 Rukun Warga (RW). Angka ini menjadi tantangan tersendiri dalam penanganannya. Martagus menambahkan, pada Musrenbang kali ini, terdapat total 52 usulan.
“Tapi dari semua usulan kita sortir lagi menyesuaikan skala prioritas,” tutupnya. (kominfo)