,
menampilkan: hasil
Targetkan Pendapatan Daerah Tahun 2021 Rp1,77 triliun
Wali Kota Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2021
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menargetkan pendapatan daerah pada tahun 2021 sebesar Rp1,77 triliun. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, dibandingkan dengan APBD Perubahan tahun 2020 senilai Rp1,62 triliun, tahun 2021 terjadi peningkatan. "Peningkatannya sebesar Rp152,09 miliar atau naik 8,59 persen," ujarnya usai menyampaikan nota keuangan rancangan APBD tahun anggaran 2021 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota, Jumat (23/10/2020).
Kemudian, lanjutnya, total belanja daerah tahun 2021 adalah sebesar Rp1,84 triliun. Jumlah itu meningkat sebesar Rp55,15 miliar atau naik 3 persen dibandingkan APBD Perubahan tahun 2020 sebesar Rp1,78 triliun. "Secara umum volume rancangan APBD Kota Pontianak 2021 adalah sebesar Rp1,87 triliun, atau naik sekitar 3,48 persen dibandingkan volume perubahan APBD tahun 2020 senilai Rp1,80 triliun," ungkapnya.
Selain itu, penerimaan pembiayaan juga ditargetkan sebesar Rp99,11 miliar. Target itu terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya yang diproyeksi senilai Rp99,06 miliar dan penerimaan kembali pemberian pinjaman sebesar Rp50 juta. "Sedangkan dari sisi pengeluaran pembiayaan yakni berupa penyertaan modal investasi pemerintah daerah yang dianggarkan sebesar Rp30 miliar," terang Edi.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam struktur RAPBD Kota Pontianak tahun 2021 terdapat beberapa penyesuaian yang mempengaruhi besaran volume RAPBD. Penyesuai itu diantaranya penyesuan terhadap penerimaan dana transfer (TKDD) tahun 2021 yakni dana DAU, DAK, serta DBH baik dari sisi pendapatan maupun belanja. "Berdasarkan hasil rekonsiliasi Pemkot Pontianak denga Kementerian Keuangan RI," katanya.
Selain itu, kata Edi, adanya penyesuaian terhadap pendapatan dan belanja dana BOSNAS, penyesuaian terhadap pendapatan dan belanja BLUD. "Ada pula penyesuaian terhadap besaran iuran BPJS," imbuhnya. (prokopim)
Ziarah ke Makam Batu Layang, Kenang Pendiri Kota Pontianak
Rangkaian Hari Jadi Kota Pontianak ke-249
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berziarah ke Makam Sultan Syarif Abdurrahman, Kamis (22/10/2020). Ziarah ke makam pendiri Kota Pontianak yang berlokasi di Makam Batu Layang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-249. Edi menyebut, Makam Batu Layang juga merupakan destinasi wisata religi yang ada di Pontianak. "Sebagai destinasi religi dan sejarah, Makam Batu Layang harus kita lestarikan, jaga dan dirawat," ujarnya.
Ia menambahkan untuk pengembangan lokasi tersebut saat ini sudah ada desain penataan kawasan itu. Terlebih kawasan Sungai Kapuas menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Dengan mempertahankan konsep pemakaman dan penataan turap di sepanjang waterfront, maka kawasan tersebut lebih rapi dan tertata. "Kita akan melakukan penataan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," ungkapnya.
Momentum Harjad Kota Pontianak ke-249 di tengah pandemi Covid-19 ini, Edi mengimbau seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Ia berharap di usia yang ke-249 ini, Kota Pontianak semakin maju, kondusif, nyaman, aman dan masyarakatnya tangguh terhadap Covid-19. Selain berziarah, Wali Kota juga menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di sekitar lokasi Makam Batu Layang. (prokopim)
Tingkatkan Kualitas Layanan PDAM
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa meningkatkan kualitas pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat. "Permasalahan air baku, tingkat kebocoran, tunggakan dan kualitas air menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan PDAM," ujarnya usai membuka kegiatan sosialisasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di Hotel Golden Tulip, Rabu (21/10/2020).
Selain itu, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan oleh PDAM. Satu diantaranya menelusuri masyarakat yang menikmati aliran air PDAM tanpa membayar atau sambungan ilegal. Sebab menurutnya, dalam pengelolaan air bersih tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta sarana dan prasarananya. "Sehingga untuk menjadi perusahaan yang sehat dan optimal masyarakat harus patuh terhadap ketentuan yang berlaku," sebut Edi.
Saat ini, tingkat kebocoran tercatat pada angka 32,6 persen. Untuk itu, Edi meminta PDAM bisa menekan tingkat kebocoran itu di bawah 25 persen. Dikatakannya, kebocoran terjadi disebabkan permasalahan teknis dan administrasi. Sementara terkait penyesuaian tarif PDAM, hal itu belum menjadi prioritas saat ini. "Pelayanan dulu kita optimalkan, baru nanti penyesuaian tarif," ungkapnya.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah menerangkan, pihaknya akan berupaya menekan angka kebocoran secara bertahap hingga di bawah 25 persen. "Langkah yang akan dilakukan yakni district metering area, inventarisasi aset, termasuk penggantian pipa yang sudah tua," terangnya.
Menurutnya, penyebab kebocoran terbagi menjadi dua kategori, yakni teknis dan non teknis. Kebocoran non teknis berkaitan dengan masih adanya sambungan ilegal yang dilakukan oleh masyarakat. "Ke depannya kita akan lakukan tindakan tegas terhadap mereka yang melakukan sambungan ilegal," tuturnya.
Ardiansyah menambahkan, pihaknya juga akan berupaya maksimal meningkatkan pelayanan. Apabila hal itu sudah tercapai, selanjutnya baru dilakukan penyesuaian tarif. "Sekarang tarif yang berlaku rata-rata di kisaran Rp4.200 per kubik. Untuk cakupan layanan air PDAM se-Kota Pontianak sudah mencapai 85 persen," imbuhnya.
Pihaknya juga akan menyusun pedoman tentang tata kelola perusahaan yang baik, mulai dari transparansi, independensi dan sebagainya. "Karena dengan tata kelola yang baik akan meningkatkan kinerja pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa," katanya. (prokopim)
Edi Dorong Jasa Dekorasi Tingkatkan Kompetensi
Wali Kota Kukuhkan Aspedi Kota Pontianak
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak merelaksasi berbagai sektor usaha sejak Juli 2020 lalu seiring dengan tatanan kehidupan normal baru. Satu diantaranya mengizinkan penyelenggaraan pesta pernikahan dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal itu berdampak pula mulai beraktivitasnya kembali usaha jasa dekorasi.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap para pelaku usaha jasa dekorasi terus meningkatkan kompetensinya. Misalnya dengan memanfaatkan material yang sesuai dengan kearifan lokal bekerjasama dengan pengusaha tanaman hias. "Sehingga kualitas dekorasi yang maksimal bisa didapatkan dengan bunga hidup," ujarnya usai mengukuhkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) Kota Pontianak di Hotel Orchardz Perdana, Rabu (21/10/2020).
Edi berharap dekorasi yang ada saat ini akan lebih menarik kalau konsepnya Instagramable sesuai tema yang digunakan oleh penyelenggara acara. Ia mengapresiasi terbentuknya Aspedi Kota Pontianak sebagai bagian dari usaha ekonomi kreatif. Dengan pengukuhan Aspedi Kota Pontianak ini, para pengusaha dekorasi diharapkan bisa bersatu dan kompak. Termasuk dalam menambah pengetahuan dan wawasan karena asosiasi berfungsi melindungi anggotanya. "Saya yakin masih banyak warga yang bergerak di bidang dekorasi ini, baik yang formal maupun perorangan, jika berhimpun dalam sebuah organisasi maka bisa mendapatkan informasi dan saling bertukar pengetahuan," ungkapnya.
Dirinya menekankan para pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. "Karena diyakini aktivitas gerak yang kita lakukan juga menjadi bagian dalam meningkatkan imunitas tubuh," pungkasnya. (prokopim)