,
menampilkan: hasil
Indeks Pembangunan Statistik Kota Pontianak 2023 Tertinggi di Kalbar
PONTIANAK – Angka Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kota Pontianak tahun 2023 menempati urutan tertinggi se-Kalimantan Barat dengan skor 2,03. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, IPS menjadi indikator tingkat kematangan penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) dan statistik sektoral di Kota Pontianak.
“Skornya meningkat signifikan dari angka sebelumnya. Kita harapkan tahun 2024 angkanya semakin meningkat. Artinya data yang dibuat oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah sesuai standar Badan Pusat Statistik (BPS),” ungkapnya, usai membuka Evaluasi Data Publikasi Kota Pontianak Dalam Angka 2024, di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Jumat (16/2/2024).
Sebagai kota jasa dan perdagangan, daya tarik investasi di Kota Pontianak terdapat pada sektor industri kreatif atau hiburan. Ani meminta, data-data yang terkumpul mampu memperkuat program pemerintah untuk mendatangkan lebih banyak investasi.
“Saya mohon disampaikan juga data yang berkaitan dengan daya tarik Kota Pontianak untuk meningkatkan investasi. Karena dengan investasi ini, semua sektor bisa bertumbuh. Dengan demikian kita berharap, jumlah kunjungan ke Kota Pontianak meningkat,” katanya.
Data yang tepat, menurut Ani, sangat mendukung perencanaan pembangunan di Kota Pontianak. Biaya yang dikeluarkan pun terfokus. Untuk itu, ia menekankan tentang validasi serta penyegaran data secara realtime.
“Banyak OPD di Pontianak yang mendapat penghargaan soal penyelenggaran satu data, kerjasamanya sudah sangat baik,” tukasnya.
Ahmad Badar, Statistisi Ahli Madya BPS Kota Pontianak, menambahkan, Pontianak Dalam Angka merupakan publikasi yang paling banyak dilihat. Hal ini diketahui dari jumlah yang mengakses publikasi tersebut melalui website resmi BPS Kota Pontianak dengan alamat pontianakkota.bps.go.id. Ia menerangkan, kegiatan Evaluasi Data Publikasi Kota Pontianak Dalam Angka Tahun 2024 merupakan bagian dari rangkaian proses dalam penyusunan buku Daerah Dalam Angka (DDA), dalam hal ini Publikasi Kota Pontianak Dalam Angka 2024.
“Buku DDA merupakan publikasi yang banyak diminati dan dibutuhkan oleh berbagai pihak karena memuat bukan hanya data-data yang dihasilkan oleh BPS, tetapi juga data sektoral yang dikumpulkan oleh kementerian dan lembaga, dinas instansi di seluruh Indonesia termasuk di Kota Pontianak,” jelasnya.
Buku DDA dalam lingkup Kota Pontianak Dalam Angka 2024 merupakan sinergi bersama dalam merangkum kegiatan statistik sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik. Dalam Publikasi Kota Pontianak Dalam Angka 2024 ini, terdapat informasi antara lain data statistik dasar yang merupakan data produk BPS Kota Pontianak dan data statistik sektoral yang berasal dari kementerian dan lembaga, dinas instansi di luar instansi BPS.
“Selama ini data statistik sektoral setiap tahun dikompilasi oleh BPS untuk dimuat dalam Publikasi Kota Pontianak Dalam Angka,” terang dia.
Menurutnya, publikasi ini merupakan publikasi yang paling dicari oleh pengguna data, baik yang data ke Pelayanan Statistik Terpadu (PST), mulai dari mahasiswa, peneliti, korporasi dan instansi pemerintah daerah. Berangkat dari kebutuhan data tersebut, maka BPS bersama Pemkot Pontianak berkomitmen untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan data, termasuk data sektoral yang tentunya menjadi gambaran kinerja kementerian lembaga, dinas instansi atau OPD.
“Oleh karena itu diperlukan rencana dan aksi agar data sektoral yang diperlukan masyarakat merupakan data yang berkualitas,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Pj Wako Responsif Beri Bantuan Korban Kebakaran di Gang Meranti
PONTIANAK – Asap hitam yang mengepul dari Jalan Meranti langsung mengundang perhatian Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian yang tengah bertugas. Ia pun langsung mendatangi lokasi kebakaran yang terletak di Gang Meranti 3. Puluhan pemadam kebakaran sedang berjibaku memadamkan lima rumah warga yang dilalap api. Di lokasi, Ani segera mencari tahu pemilik rumah yang terbakar. Satu di antaranya adalah keluarga Margi (58). Ia memastikan, bantuan sandang dan pangan segera diberikan kepada korban kebakaran.
“Selain itu kita juga segera memperbaharui dokumen-dokumen yang terbakar. Misalnya Kartu Keluarga (KK) langsung kita ganti, atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) terbakar juga kita ganti. Untuk bantuan sosial akan diserahkan pakaian, kasur, selimut maupun makanan,” katanya saat ditemui di lokasi kebakaran, Kamis (15/2/2024).
Untuk bantuan jangka panjang, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat dinas terkait juga akan memberikan bantuan bedah rumah kepada korban musibah kebakaran. Setelah melengkapi data, terang Ani, usulan bahan bangunan akan diserahkan kepada pemerintah pusat. Persyaratan untuk mengusulkan bantuan akan diurus langsung oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak.
“Setiap ada musibah, Pemkot Pontianak terus hadir di tengah kesulitan warga. Kami ingin meringankan beban saat hal-hal yang tak diinginkan terjadi,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Pj Wako Pantau Harga Pangan di Pasar Tradisional dan Swalayan Modern
Upaya Pemkot Pontianak Tekan Inflasi
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama jajaran Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak meninjau harga komoditas pangan di beberapa pasar tradisional dan swalayan modern di Kota Pontianak. Dari hasil pantauannya, beberapa komoditas barang terjadi penurunan usai Tahun Baru Imlek. Bahan pokok seperti beras, gula, bawang putih, telur dan daging ayam disebutnya masih relatif stabil.
“Sayur-sayuran juga mulai turun. Yang masih tinggi itu beras. Mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan harga. Kami selalu pantau dan siapkan langkah antisipasi,” ujarnya usai meninjau dan berdiskusi dengan pedagang, di Pasar Kemuning, Kamis (15/2/2024).
Antisipasi meningkatnya harga pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak telah mempersiapkan beberapa langkah. Mulai dari menjaga ketersediaan stok pangan serta mensosialisasikan gerakan Belanja Bijak, yakni sebuah gerakan bagi masyarakat untuk membeli barang di pasar hanya sesuai kebutuhan.
“Sembari kita awasi untuk penyaluran atau distribusinya apakah terus berjalan atau tidak. Masyarakat tidak perlu panik dengan stok pangan, karena ketersediaannya cukup sampai beberapa bulan ke depan,” katanya.
Peninjauan harga ke lapangan ini juga sekaligus upaya menekan inflasi di Kota Pontianak. Ani menyebut, meski angka inflasi sudah rendah, bahkan turun jauh dari tahun sebelumnya, instansi terkait tidak boleh lengah. Menjelang bulan puasa, pihaknya akan rutin memantau harga pangan di pusat perbelanjaan di Kota Pontianak.
“Lebih baik mencegah sebelum terjadinya gejolak harga di pasaran,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Kunjungi Sejumlah TPS, Ani Sebut Pemilu di Pontianak Berjalan Lancar
PONTIANAK – Usai menggunakan hak pilihnya bersama keluarga, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengunjungi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Pontianak. Dari hasil pantauannya, dapat dipastikan pemilihan umum di Kota Pontianak berjalan aman dan tertib.
“Suasana pesta demokrasi berjalan aman, damai dan tertib. Masyarakat senang berada di bilik suara menentukan pilihannya,” katanya, usai memantau pelaksanaan pemilu di sejumlah TPS se-Kota Pontianak, Rabu (14/2/2024).
Dari data yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak, terdapat total 483.919 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Pontianak dengan jumlah TPS 2.110. Proses demokrasi kali ini diharapkan Ani memberikan pembelajaran kepada masyarakat Kota Pontianak tentang pentingnya pemilu.
“Kita telah memilih Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden berdasarkan hati nurani dan tanpa paksaan. Kita juga telah memilih wakil rakyat, anggota dewan di tingkat kota, provinsi hingga di pusat,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak ikut membantu persiapan pemilu di Kota Pontianak bersama KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kepolisian dan pihak terkait lainnya. Ani menyampaikan apresiasinya kepada petugas pemilu atas dedikasinya dalam menjaga proses pemilu berjalan lancar.
“Petugas KPU dan Bawaslu dan pihak terkait tentu sudah mempersiapkan diri untuk bertugas,” katanya.
ASN di lingkungan Pemkot Pontianak pun, imbuh Ani, berhasil menjaga netralitasnya dengan tidak menunjukan atau mengkampanyekan paslon tertentu. Ia menyebut, hasil akhir dari pemilu nanti harus dihormati.
“ASN punya hak pilih, mereka menentukannya secara langsung di bilik suara,” tutupnya. (kominfo/prokopim)