,
menampilkan: hasil
Jauhi Narkoba, Ani Ajak Pemuda Isi Kegiatan Positif
Perlu Dukungan Masyarakat Berantas Narkoba
PONTIANAK – Masalah narkoba bukanlah persoalan biasa. Masalah narkoba bahkan masuk ke dalam salah satu ancaman kedaulatan negara, berjajar dengan terorisme. Di Kota Pontianak sendiri, berbagai langkah strategis telah dilaksanakan untuk mencegah bahaya narkoba khususnya bagi pemuda dan pemudi Kota Pontianak. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengingatkan generasi muda untuk tidak mencoba-coba seluruh jenis zat terlarang itu.
“Anak muda harus menyibukan diri dengan kegiatan positif dan produktif. Bergaul dengan orang-orang yang mengajak kepada hal positif,” terangnya usai membuka Sosialisasi Perlindungan Pemuda Terhadap Bahaya Penyalahgunaan Peredaran Narkoba, di Hotel Garuda, Selasa (13/2/2024).
Pencegahan penanggulangan narkoba tidak cukup hanya dilakukan pemerintah. Perlu dukungan untuk bersatu padu menciptakan lingkungan yang memberikan pendidikan dan perhatian khusus kepada generasi muda di rumah masing-masing dari seluruh lapisan masyarakat.
“Sosialisasi serupa tidak hanya memberikan informasi saja, tetapi juga memotivasi kita semua untuk bersama-sama bertindak aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan moral masyarakat,” sebutnya.
Ani menilai, diperlukan kesadaran kolektif dari seluruh elemen pemangku kebijakan untuk mencegah peredaran maupun pengguna narkoba secara total. Sembari pengawasan ketat oleh pemerintah. Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Peredaran Narkoba menjadi payung hukum semua bentuk pemberantasan narkoba. Realita di lapangan, imbuh Ani , telah banyak narkoba jenis baru dan mengintai generasi muda. Pencanangan Kelurahan Bersih dari Narkoba (Bersinar) pun telah dilakukan.
"Narkoba jika terus dibiarkan bisa merusak sendi-sendi kehidupan," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Lima Tips Jadi Pemimpin Sukses ala Pj Wali Kota
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian membagikan lima tips bagi pemuda dan pemudi yang ingin menjadi pemimpin sukses. Kiat pertama adalah beragama. Menurutnya, kedekatan jiwa seorang manusia kepada penciptanya akan membersihkan niat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Bagi yang beragama Islam, kata Ani, wajib menghadapi setiap persoalan hidup berdasarkan pedoman Al Quran dan Hadits.
“Setiap agama mengajarkan kita untuk tulus mengabdi, karena setiap kita pasti akan jadi pemimpin. Yang lelaki akan jadi kepala keluarga, tidak menutup kemungkinan sekarang yang perempuan. Biasakan diri untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta,” katanya, Selasa (13/2/2024).
Kiat kedua menurut Ani adalah sehat jasmani. Tubuh seorang pemimpin harus sehat dan kuat. Tanpa itu, seorang pemimpin akan kesulitan melewati ujian di lapangan. Ketangkasan pemimpin diperlukan untuk melawan ketidakadilan di akar rumput.
“Ada yang bisa ditingkatkan lagi tinggi badannya, tetapi ada yang memang secara genetik tidak bisa. Minimal, kita membiasakan pola hidup sehat. Makanlah makan yang bergizi, rajin berolahraga serta ikuti kompetisi,” katanya.
Selanjutnya, seorang pemimpin harus memiliki visi yang cemerlang. Ani mengajak generasi penerus agar banyak-banyak membaca buku dan menimba ilmu dari sumber kredibel. Dengan demikian, sebut Ani, kerangka berpikir anak muda bisa dilatih sehingga memiliki wawasan yang luas.
“Seorang pemimpin harus cerdas, supaya bisa memberikan arahan yang pasti kepada sekitarnya. Ia juga harus jadi contoh dengan menunjukan visi yang maju,” katanya.
Berikutnya, kiat keempat agar sukses menjadi pemimpin adalah menjaga relasi pertemanan. Apabila seorang pemimpin hendak menyampaikan visinya, tentu diperlukan relasi. Ani menambahkan, menjaga relasi berarti bersikap hormat serta berupaya membantu jika ada teman atau kerabat yang memerlukan.
“Bukan berarti menjaga relasi itu harus berteman dengan semua orang. Tetapi maksudnya menghormati siapapun tanpa pandang status, serta saling bantu ketika ada keluarga atau teman yang memerlukan,” katanya.
Kiat terakhir adalah ketenangan. Gampang emosi justru membawa dampak buruk bagi diri seseorang. Ani menilai, pemimpin sukses adalah orang-orang yang berhasil menaklukan emosi pribadinya demi kepentingan orang banyak.
“Tidak boleh emosian, sedikit-sedikit marah ya. Tetap tenang jika ada masalah, berikan solusi kepada orang,” tutupnya. (kominfo)
Tablet Tambah Darah, Upaya Jangka Panjang Tekan Stunting
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) terus memberikan perhatian dalam penanganan stunting di Kota Pontianak. Upaya jangka pendek, menengah hingga jangka panjang sudah dilaksanakan. Salah satu antara upaya jangka panjang adalah dengan memberikan tablet penambah darah kepada para siswi tingkat SMA sederajat. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, pemberian tablet tambah darah dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin yang sehat secara fisik dan mental.
“Tiga hal yang pasti akan dialami remaja putri. Pertama menstruasi, kedua diet untuk mempercantik. Dan ketiga adalah melahirkan. Ketiga hal itu harus didukung zat besi yang cukup, agar remaja putri selalu dalam keadaan yang sehat,” katanya usai membagikan tablet penambah darah kepada remaja putri pelajar SMA Negeri 8 Kota Pontianak, Selasa (13/2/2024).
Ani mengajak remaja putri untuk rutin konsumsi makanan atau minuman yang kaya zat besi. Seperti sarapan, makan siang dan malam. Salah satu sumber zat besi adalah ikan, hati ayam, sapi dan kambing.
“Kemudian juga beras dan tepung terigu, minyak jangan kurang. Dan paling praktis adalah tablet penambah darah,” sebutnya.
Pentingnya konsumsi tambah darah ini agar generasi mendatang dapat terhindar dari stunting karena orang tua yang sehat secara fisik. Ani menyampaikan, di tahun 2045, Indonesia sudah harus memiliki kekuatan perekonomian nomor empat di dunia. Untuk itu, persiapannya harus dibuat sedini mungkin.
“Jadi anak-anak nanti ditargetkan untuk mencapai posisi top management di perusahaan-perusahaan, tidak hanya pekerja kasar,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Pemkot Pontianak Usulkan 1.215 Formasi CASN
PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mengusulkan penambahan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) sebanyak 1.215 formasi. Hal itu menyusul belum idealnya jumlah ASN di Kota Pontianak sehingga mengakibatkan pelayanan publik yang belum optimal.
“ASN kita di kantor lurah masih terbatas. Ada yang jumlahnya enam, tujuh. Karena itu pada tahun 2024 ini kita mengusulkan untuk tambahan ASN lebih kurang 1.215 formasi. Mudah-mudahan dipenuhi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),” ungkapnya, Senin (12/2/2024).
Ani menambahkan, dari total 1.215 formasi CASN tersebut, terbagi menjadi dua. Yaitu 528 CPNS dan 687 PPPK. Khusus CPNS, 327 formasi untuk tenaga teknis, guru 140 dan tenaga kesehatan sejumlah 61. Sedangkan untuk PPPK, Pemkot Pontianak juga mengusulkan 496 formasi sebagai tenaga teknis, 131 guru dan 60 tenaga kesehatan.
“Cukup banyak penerimaan, khususnya untuk mereka yang belum terserap,” katanya.
Nakes dan guru mendominasi jumlah penerimaan CASN. Menurut Ani, baik CPNS dan PPPK boleh mendaftar dengan batas usia satu tahun sebelum memasuki usia pensiun.
“Jika PPPK guru itu usia pensiun 60 tahun, jadi di usia 59 masih boleh mendaftar. Kalau di OPD pensiunnya usia 58 tahun, jadi usia 58 masih boleh mendaftar,” paparnya. (kominfo)