,
menampilkan: hasil
Ande Bangga Jadi Bagian dari Peserta Upacara HUT RI
40 Driver Ojol Ikut Upacara HUT ke-78 RI di Keboen Sajoek
PONTIANAK - Ada sesuatu yang berbeda pada upacara pengibaran Bendera Merah Putih HUT ke-78 Kemerdekaan RI. Di antara deretan barisan peserta upacara, ada satu barisan peserta yang mengenakan jaket berwarna hijau. Mereka adalah driver ojek online dari Grab. Sebanyak 40 driver ikut serta menjadi peserta Upacara HUT Kemerdekaan di Lapangan Keboen Sajoek PSP, Kamis (17/8/2023). Keikutsertaan para driver ojek online (ojol) ini merupakan pertama kalinya di Kota Pontianak.
Ande (37), satu di antara driver Grab yang mengikuti upacara pengibaran bendera, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari peserta Upacara HUT ke-78 RI tahun ini. Sebagai Warga Negara Indonesia, dirinya merasa memiliki tanggung jawab terhadap negara. Oleh sebab itu, melalui keikutsertaannya bersama sesama driver lainnya, sebagai wujud kecintaan mereka terhadap tanah air.
"Semua lapisan masyarakat memiliki andil dalam kemajuan Indonesia. Saya yakin, apapun profesi kita, kita semua bisa berkontribusi untuk kebaikan negeri dan bangsa ini," kata pria bernama asli Saputra ini.
Diakuinya, ikut serta dalam upacara di Hari Kemerdekaan ini merupakan pertama kalinya sejak ia menyelesaikan pendidikannya. Terakhir kali dia mengikuti upacara saat masih duduk di bangku sekolah.
"Saat mengikuti upacara hari ini, ada rasa terharu dengan perjuangan para pahlawan yang telah mendahului kita, bagaimana para pejuang mati-matian bertempur melawan penjajah hingga kemerdekaan itu kita rasakan saat ini," lirihnya.
Ande yang telah menggeluti profesi ojol sejak dua tahun belakangan, menceritakan bagaimana para driver menjaga kekompakkan satu sama lain. Meski para driver berasal dari berbagai latar belakang, baik itu ras, suku dan agama, namun mereka saling menghormati dan hidup rukun menjalani profesi sebagai ojol.
"Rasa persaudaraan terjalin begitu erat, kami selalu menjaga kebersamaan sesama driver, tidak hanya sesama driver Grab, tetapi juga driver ojol lainnya," tutur driver yang beralamat di Kota Baru ini.
Di usia ke-78 tahun RI ini, Ande mempunyai setumpuk harapan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Ia ingin negara yang dicintainya ini bisa semakin maju dari negara-negara lainnya, masyarakat yang sejahtera dan makmur juga menjadi dambaannya.
"Mudah-mudahan Indonesia lebih maju, damai dan aman, perekonomian terus tumbuh meningkat dan pendapatan kami juga ikut meningkat sehingga masyarakat Indonesia sejahtera," imbuhnya.
City Lead Grab Pontianak, Mario, menuturkan, para driver mitra Grab semangat untuk ikut serta pada Upacara HUT ke-78 RI tahun ini. Semangat keikutsertaan mereka ini karena merasa mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia.
"Semangat nasionalisme para driver kami ini ditunjukkan dengan ikut serta pada Upacara HUT Kemerdekaan tahun ini dan ini adalah pertama kalinya di Kota Pontianak kami mengikuti upacara bendera," terangnya.
Mario berharap dengan partisipasi pihaknya ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja dan profesi apapun itu, untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan kecintaan pada tanah air.
"Harapan kami agar para mitra driver ikut berkontribusi dalam memajukan Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)
HUT ke-78 RI, Edi: Refleksi Perjuangan Pahlawan
Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih
PONTIANAK – Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Kota Pontianak berjalan khidmat. Lapangan bersejarah Keboen Sajoek PSP dipilih sebagai tempat digelarnya upacara. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memaknai peringatan proklamasi kemerdekaan sebagai momentum belajar dari sejarah pengorbanan pahlawan.
"Kita harus (belajar), terutama generasi muda untuk meningkatkan kualitas karena banyak persoalan yang harus kita tangani," ucapnya usai menjadi Inspektur Upacara, Kamis (17/8/2023).
Edi mengatakan sudah banyak pencapaian pembangunan Kota Pontianak yang melampaui target RPJMD. Kendati begitu beberapa persoalan masih mendapat perhatiannya seperti persoalan stunting, kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur.
"Memasuki tahun politik mudah-mudahan kita tetap menjadi bangsa yang damai dan sejahtera," sebutnya.
Upacara peringatan 17 Agustus kali ini berada di selimuti kabut asap akibat kebakaran lahan. Oleh sebab itu, Edi mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar. Ia juga tidak melarang jika ada warga yang ingin memeriahkan peringatan kemerdekaan dengan acara lomba.
"Saya berharap kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan juga membatasi diri tidak terlampau euforia," imbuhnya.
Pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Pontianak menjadi bagian yang paling ditunggu. Formasi baris-berbaris memicu semangat persatuan. Salah seorang anggota Paskibra Kota Pontianak yang bertugas sebagai pembawa baki pengibaran, Rafeyfa Asyla Adrina, mengatakan, meski ada rasa gugup karena disaksikan banyak orang, namun ia merasa bangga bisa melaksanakan tugas dengan lancar. Persiapan dan latihan yang menempa terbayarkan dengan prosesi pengibaran yang berhasil.
"Karantina 10 hari, latihannya setiap hari di PSP dari pagi jam 7 sampai jam 11, kemudian lanjut siang dari jam 2 sampai jam 5," tutur siswi kelas 11 MAN 1 Pontianak ini.
Dirinya bahkan masih belum menyangka dapat terpilih menjadi salah satu anggota Paskibra, terlebih bertugas sebagai pembawa baki. Rafeyfa menceritakan awal mula dirinya terpilih mengikuti seleksi anggota Paskibra. Ia berharap pada momen Peringatan Kemerdekaan ke-78 menjadi permulaan dirinya mencapai kesuksesan.
"Melewati tes PBB, tes fisik, seleksi di awal. Dari sekolah diutus 10 orang tetapi yang lolos enam orang saja. Semoga bisa membanggakan orang tua," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Edi Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Santun
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyaksikan Pidato Presiden Joko Widodo saat Sidang Tahunan menyambut Hari Kemerdekaan 78 Tahun Indonesia. Edi menyaksikan pidato Presiden melalui daring di Gedung Paripurna DPRD Kota Pontianak, didampingi Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin, Kapolres Kota Pontianak Kombes Adhe Hariadi serta jajaran Forkopimda Kota Pontianak.
“Beliau menyampaikan progres pembangunan serta hiruk-pikuk di tahun politik,” ungkapnya usai menyaksikan Pidato Presiden Jokowi, Rabu (16/8/2023).
Melanjutkan pesan Presiden, Edi menyebut budaya sopan santun yang mulai pudar dari diri Bangsa Indonesia. Kearifan lokal itu harus dikembalikan dan mengutamakan norma-norma adat istiadat.
“Bagaimana kita harus bertutur sapa lebih santun,” ucapnya.
Di sektor lain juga, persoalan pembangunan di Kota Pontianak harus berkelanjutan, seirama dengan arahan Presiden di tingkat nasional. Edi ingin lebih banyak menampung dan mendengar aspirasi masyarakat sebagai bahan evaluasi pembangunan.
“Untuk kemajuan yang lebih cepat, berguna dan bermanfaat,” ujarnya.
Upacara bendera akan tetap dilaksanakan walaupun kondisi Kota Pontianak dikepung asap kiriman. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan menggelar apel memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Lapangan Keboen Sajoek PSP Jalan Pattimura, esok (17/8) hari.
“Seluruh undangan dan peserta disarankan menggunakan masker,” katanya. (kominfo/prokopim)
Jadi Narsum Latsar Kepemimpinan, Edi: Pemuda Harus Punya Bekal Berorganisasi
Latsar Kepemimpinan bagi Organisasi Kepemudaan
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak pemuda untuk memahami persoalan di lingkungan masing-masing dan juga persoalan tingkat kota. Dengan memahami persoalan di daerah, kontribusi pemuda akan efektif dan tepat sasaran.
"Supaya geraknya terarah. Banyak anak muda yang diberkahi kecerdasan, namun karena tidak mau memahami persoalan sekitarnya, solusinya jadi tidak tepat arah," terangnya saat menjadi keynote speaker pada agenda Pelatihan Dasar (latsar) Manajemen Kepemimpinan bagi Organisasi Kepemudaan Tahun 2023 di Rumah Budaya Gang Hj Salmah, Rabu (16/8/2023).
Edi yakin anak muda Kota Pontianak memiliki potensi yang besar. Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) membuka lebar pintu kreativitas dan inovasi oleh anak muda.
"Jika anak muda berpotensi diarahkan, dengan bekal organisasi dan manajemen itu akan lebih baik karena dalam ruang lingkup kecil sekalipun tetap harus ada organisasi," jelasnya.
Permasalahan di dalam pemuda itu sendiri sudah harus segera diselesaikan. Menurut Edi, seorang pemimpin sudah harus mengabdikan dirinya untuk orang lain. Jika anak muda masih memiliki gejolak dalam dirinya, maka akan sulit untuk memimpin orang lain.
"Karena pemimpin akan menghasilkan pemimpin yang lain," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak Rizal menjelaskan, Pelatihan Dasar Manajemen Kepemimpinan bagi Organisasi Kepemudaan Tahun 2023 ini diikuti sejumlah 90 pemuda yang berusia 16-30 tahun. Pemuda ini berasal dari organisasi berbagai sektor di seluruh kecamatan Kota Pontianak.
“Tema kita adalah Peran Aktif Organisasi Kepemudaan untuk Pontianak Maju. Kegiatannya disinergikan dengan Hari Ulang Tahun ke-78 Indonesia,” paparnya.
Rizal melanjutkan, dilaksanakannya pelatihan manajemen organisasi bagi anak muda ini ditujukan untuk meningkatkan peran serta aktif organisasi kepemudaan dalam keikutsertaan pembangunan di Kota Pontianak. Selain itu sebagai upaya peningkatan keterampilan manajemen organisasi yang baik bagi organisasi kepemudaan. Ia menyebut, agenda pelatihan tersebut diisi dengan seminar dari para ahli.
“Sekaligus meningkatkan kapasitas sumber daya pemuda di Kota Pontianak,” tutupnya. (kominfo/prokopim)