,
menampilkan: hasil
Komitmen Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Wako Edi Kamtono Didapuk B2W Award
JAKARTA – Dedikasi dan komitmen Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dalam membudayakan bersepeda dan mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda, menjadikan dirinya didapuk menerima penghargaan Bike to Work (B2W) Award kategori Wali Kota Yang Berdedikasi terhadap Budaya Bersepeda. Penyerahan penghargaan tersebut digelar di Ballroom Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Wali Kota Edi memang dikenal gemar berolahraga, termasuk satu diantaranya bersepeda. Hampir setiap akhir pekan ia menyempatkan diri untuk bersepeda keliling kota sambil melihat kondisi infrastruktur yang ada. Selain aktivitas bersepeda, dirinya juga berkomitmen untuk mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda. Diantaranya menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan dan Taman Sepeda yang berlokasi di depan Auditorium Untan.
“Kita terus berupaya mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda dengan menyediakan jalur bersepeda yang aman dan memberikan kenyamanan bagi para pesepeda,” ujarnya.
Menurut Edi, penyediaan jalur sepeda di beberapa ruas jalan yang ada di Kota Pontianak sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020. Dengan menyediakan jalur khusus sepeda sebagai bentuk perhatian terhadap keselamatan pengguna sepeda.
“Meskipun jalur sepeda ini belum menyeluruh tetapi kita upayakan secara bertahap membuat jalur sepeda yang aman, nyaman dan teduh,” katanya.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan bersepeda, selain baik bagi kesehatan, bersepeda juga sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas lingkungan karena dapat mengurangi polusi udara. Apalagi jika sepeda menjadi transportasi sehari-hari maka bisa menghemat bahan bakar.
“Sekecil apapun yang kita lakukan seperti halnya bersepeda, jika memberikan manfaat bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara, maka akan berdampak besar bagi kehidupan,” ungkapnya.
Ketua B2W Kota Pontianak, Rudi Agus mengapresiasi penghargaan yang diterima Wali Kota Pontianak di tingkat nasional. Ia menilai award tersebut menjadi motivasi Kota Pontianak untuk terus berbenah terutama dalam pembangunan infrastruktur yang ramah sepeda. Dirinya menyebut, ada beberapa masukan terkait membangun infrastruktur sepeda di kota. Terlebih Pontianak akan menjadi kota ramah pesepeda. Ia menyebutkan keberadaan jalur sepeda sebenarnya merupakan amanah undang-undang lalu lintas. Dalam peraturan tersebut disebutkan pejalan kaki dan pesepeda termasuk pengguna jalan raya. "Artinya pengguna jalan raya yang paling rentan dan beresiko adalah pejalan kaki dan pesepeda. Ketika memfasilitasi sepeda harusnya jalur yang aman bagi pesepeda," ucapnya.
Dirinya menyebutkan pembangunan dilakukan bukan hanya jalan khusus bagi pesepeda tapi harus ada fasilitas pendukung untuk pesepeda seperti taman sepeda yang sekarang sudah tersedia. Dengan adanya taman sepeda bisa mengedukasi parkir, jalur khusus sepeda dan fasilitas yang dibutuhkan bagi pesepeda. "Kita harapkan taman ini begitu diusung sebagai taman sepeda bisa benar-benar menjadi pilot project bagi percontohan masyarakat lainnya," pungkasnya.
B2W Award 2021 yang diterima Wali Kota Edi Kamtono merupakan sebuah apresiasi dari B2W Indonesia atas dedikasi dan komitmennya menggaungkan budaya bersepeda serta memfasilitasi pesepeda dengan membangun infrastruktur ramah sepeda. B2W Indonesia adalah sebuah gerakan sosial yang memiliki visi terciptanya kualitas hidup lebih baik dengan bersepeda dan mempunyai misi meningkatkan jumlah pesepeda untuk beraktivitas sehari-hari dan terciptanya jalur prioritas sepeda. (prokopim)
Dekranasda Salurkan Bantuan 10 Mesin Jahit Portabel
Yanieta : Manfaatkan Untuk Melatih Keterampilan Menjahit
PONTIANAK - Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie menyerahkan 10 mesin jahit portabel kepada camat se-Kota Pontianak, Lurah Sungai Jawi, Lurah Sungai Jawi Luar, Perwakilan Kampung Tanjak dan Perwakilan Kampung Caping di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Senin (20/12/2021). Selanjutnya mesin jahit tersebut akan dipergunakan untuk melatih masyarakat sekitar agar terampil menjahit pakaian.
Sebelumnya, pada bulan November 2021 lalu, Dekranasda Pontianak dan Pemkot Pontianak juga telah menyerahkan bantuan enam Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) disertai dengan pelatihan menenun di enam kecamatan se-Kota Pontianak.
"Ketika produk tenunnya sudah jadi maka sudah bisa langsung dijahit lalu dijual sehingga akan tumbuh perekonomian baru
di masing-masing kecamatan," ujarnya.
Yanieta berharap, bantuan yang dibagikan bisa maksimal digunakan oleh pengrajin, kader PKK serta masyarakat yang ingin bersungguh-sungguh memanfaatkan alat-alat tersebut. Untuk mengukur perkembangan tenun yang ada di setiap kecamatan, Dekranasda Kota Pontianak berencana menggelar lomba produk tenun di enam kecamatan.
"Silakan bapak dan ibu berinovasi, memotivasi masyarakat untuk betul-betul memanfaatkannya karena banyak sekali manfaatnya, tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga menumbuhkan ekonomi kreatif baru," tuturnya.
Dia berharap sentra-sentra tenun yang baru tumbuh di setiap kecamatan karena saat ini penenun di Pontianak masih sangat minim jumlahnya.
"Sehingga kita tidak perlu lagi memesan tenun-tenun dari luar, kita justru inginnya bagaimana tenun ini dipesan kepada pengrajin tenun di Kota Pontianak," ungkap Yanieta.
Menurutnya, produk tenun yang ada di Kota Pontianak sudah sangat bagus. Namun sayangnya terkendala memenuhi permintaan konsumen dalam kuantitas yang banyak. Hal ini lantaran minimnya jumlah penenun yang ada.
"Kalau pesan satu atau dua bisa terpenuhi, tapi sayangnya kalau sudah ada yang pesan banyak sudah tidak bisa dipenuhi padahal produknya sangat bagus," imbuhnya. (prokopim)
Tata Ruko Tepian Sungai Kapuas Instagramable Bernuansa Kearifan Lokal
Tujuh Ruko Terdampak Pembangunan Waterfront Mulai Dibongkar
PONTIANAK - Sebanyak tujuh bangunan ruko yang terkena dampak pembangunan waterfront dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie mulai dibongkar. Pembongkaran bagian belakang ruko tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk pembangunan waterfront tersebut, setidaknya 15 meter dari tepian Sungai Kapuas harus terbebas dari bangunan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, ruko-ruko Jalan Sultan Muhammad yang berada di tepian Sungai Kapuas memang harus dimundurkan untuk mendukung pembangunan waterfront di kawasan tersebut. Ruko-ruko ini nantinya akan diperindah dan dirapikan sehingga memberikan nilai tambah terhadap estetika keindahan kota.
"Saya inginnya desain yang Instagramable bernuansa kearifan lokal," ujarnya usai meninjau pembongkaran salah satu bangunan ruko di tepian Sungai Kapuas Jalan Sultan Muhammad, Senin (20/12/2021).
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," ungkap Edi.
Ia berharap pembangunan waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie ini bisa segera rampung sehingga cepat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat. Apalagi kawasan itu sudah puluhan tahun tidak mendapat sentuhan penataan. Dengan konsep pembangunan kota baru ini dinilainya akan berdampak pada perekonomian warga sekitar.
"Adanya waterfront itu nantinya bakal memberikan dampak bagi perekonomian warga," ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak Firayanta menerangkan, pembebasan lahan tepian Sungai Kapuas selebar 15 meter dilakukannya secara bertahap. Untuk perkembangan pembangunan waterfront sepanjang sekitar 900 meter ini sudah mencapai 60 persen.
"Kita perkirakan pada akhir tahun 2022 waterfront ini rampung dan sudah bisa difungsikan. Semakin cepat semakin baik," pungkasnya. (prokopim)
Cegah Penyebaran Varian Omicron Jelang Nataru
Rakor Lintas Sektoral Pengamanan Perayaan Nataru
PONTIANAK - Polresta Pontianak Kota menggelar rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Lilin Kapuas 2021 dalam rangka pengamanan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, selain pengamanan Hari Raya Natal dan Tahun Baru, rapat koordinasi ini juga mempersiapkan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama adanya varian baru, Omicron yang sudah mulai masuk ke Indonesia. Hal ini sebagai langkah mencegah agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Kita juga akan membuat surat edaran Wali Kota terkait aturan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru," ujarnya usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Lilin Kapuas 2021 di Aula Mapolresta Pontianak Kota, Senin (20/12/2021).
Sementara, sesuai kebijakan pemerintah pusat, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 batal dilaksanakan. Kendati demikian, tempat usaha dibatasi operasionalnya hingga pukul 22.00 WIB. Edi mengimbau selama perayaan Natal dan Tahun Baru agar warga berada di rumah saja bersama keluarga.
"Dilarang untuk melakukan pawai atau konvoi serta membuat event-event tahun baru di indoor maupun outdoor," tegasnya.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra mengatakan, rapat koordinasi yang digelar ini dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru sebagai tindak lanjut rapat lintas sektoral di tingkat Provinsi Kalbar.
"Intinya pada rapat ini selain kita melakukan evaluasi kegiatan tahun lalu yang sudah kita laksanakan, kita juga menyamakan persepsi bahwa Polri juga perlu bantuan dan dukungan dari seluruh lembaga masyarakat sehingga dalam bertindak kita bisa punya kesamaan prinsip," ungkapnya.
Kapolresta menjelaskan, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021, tidak ada penyekatan atau penutupan jalan. Namun demikian, untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat, pihaknya akan melaksanakan rekayasa lalu lintas.
"Itupun kalau seandainya terjadi penambahan volume kendaraan," terangnya.
Polresta Pontianak Kota akan melibatkan sebanyak 3/4 personil dibantu oleh TNI/Polri, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak sehingga jika ditotalkan personil yang terlibat dalam pengamanan malam Natal dan Tahun Baru sebanyak 1.500 orang.
"Kita akan mendirikan 9 pos pengamanan, kemudian ada 75 titik gereja yang ada di Pontianak. Tadi kita sepakati bersama, selain kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kita juga akan membuat tim gabungan patroli bersama untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat," imbuhnya. (prokopim)