,
menampilkan: hasil
Pokdarkamtibmas Mitra Strategis Jaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Pelantikan Pengurus Pokdarkamtibmas 2025-2028
PONTIANAK — Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan dukungan penuh terbentuknya kepengurusan Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Bhayangkara Resor Kota Pontianak pada acara pelantikan pengurus masa bakti 2025-2028.
"Keamanan dan ketertiban masyarakat bukan hanya tugas aparat kepolisian semata, namun menjadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya usai menghadiri pelantikan pengurus Pokdarkamtibmas di Aula Mapolresta Pontianak, Kamis (15/5/2025).
Bahasan menekankan peran penting Pokdarkamtibmas sebagai mitra strategis pemerintah dan kepolisian dalam menjembatani komunikasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum, serta menjaga stabilitas sosial di lingkungan masing-masing.
"Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan adalah kunci keberhasilan dalam mencegah berbagai bentuk gangguan kamtibmas, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, kekerasan maupun tindakan kriminal lainnya," sebutnya.
Wakil Wali Kota juga mengapresiasi kiprah Pokdarkamtibmas Bhayangkara yang selama ini telah membantu menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kota Pontianak tetap kondusif. Dirinya mengajak seluruh anggota untuk tidak hanya menjadi pelopor ketertiban, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sosial.
Kepada pengurus yang baru dilantik, dia berpesan agar jajaran pengurus Pokdarkamtibmas mampu menyusun program kerja yang konkret dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
"Mari kita bangun budaya gotong royong, saling peduli, dan memperkuat rasa kebersamaan demi mewujudkan Kota Pontianak yang aman, nyaman dan damai," pesan Bahasan.
Pemerintah Kota Pontianak siap mendukung langkah-langkah positif yang dilakukan oleh Pokdarkamtibmas, karena keamanan adalah tanggung jawab bersama. (prokopim)
Pontianak Tampilkan Corak Insang di Fashion Show APEKSI Surabaya
SURABAYA - Ladies Program menjadi satu di antara rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (8/5/2025). Dengan tema ‘Dari Perempuan Untuk Negeri, Ladies Program ini diikuti oleh Ketua Dekranasda dari 98 kota se-Indonesia termasuk Kota Pontianak.
Ketua Dekranasda Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie mengatakan, Ladies Program ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi bagaimana setiap daerah membangun kolaborasi untuk memberdayakan perempuan dalam mendukung program dan visi misi pemerintah kota.
"Kegiatannya diisi dengan saling berbagi pengetahuan, membangun kolaborasi antar daerah. Selain itu juga ada fashion show menampilkan warisan nusantara (wastra) masing-masing daerah yang tentunya kaya akan pesona etnik nusantara," ujarnya.
Pada gelaran Fashion Show, Pontianak akan memperkenalkan wastra tenun dengan motif corak insang. Tenun Corak Insang adalah salah satu wastra yang dimiliki oleh Kota Pontianak, dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kemendikbud tahun 2017.
"Kita punya Tenun Corak Insang yang tidak kalah cantiknya dengan daerah lain, Tenun Corak Insang memiliki ciri khas gradasi warna, di mana warna kain dapat berubah ketika terkena cahaya," imbuhnya.
Selain mengenalkan tenun corak insang Pontianak di tingkat nasional, Dekranasda Pontianak juga telah melakukan pelatihan menenun sebagai upaya mempertahankan kearifan lokal dan membangun kesiapan pengrajin memenuhi permintaan pasar.
"Selain promosi tentu harus diimbangi dengan kesiapan pengrajin tenun jika ada permintaan produk-produk khas Kota Pontianak yang menggunakan motif corak insang dalam jumlah besar," pungkasnya. (dekranasda_ptk)
PECI HAJI Dorong Akses Identitas Anak Pontianak Lebih Cepat dan Inklusif di Pontianak
Inovasi Disdukcapil Pontianak Permudah Kepemilikan KIA, Sekali Datang Langsung Jadi
PONTIANAK - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meluncurkan inovasi pelayanan publik berbasis jemput bola yang diberi nama PECI HAJI (Pelayanan Cetak Kartu Identitas Anak Sehari Jadi). Program ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA), khususnya bagi anak-anak usia sekolah.
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak, Erma Suryani, menyatakan bahwa PECI HAJI merupakan bentuk nyata pelayanan yang menyentuh langsung masyarakat, terutama anak-anak sebagai kelompok rentan yang berhak atas identitas hukum sejak dini.
“Melalui PECI HAJI, anak-anak bisa mendapatkan KIA langsung di sekolah tanpa harus ke kantor kami. Ini sangat membantu orang tua yang memiliki keterbatasan waktu maupun akses,” ujar Erma.
Saat ini sudah 118.557 anak atau sebesar 63.45% anak Pontianak telah memiliki KIA. Melalui inovasi PECI HAJI, Disdukcapil Kota Pontianak menargetkan pemerataan kepemilikan KIA dan percepatan pendataan penduduk usia dini.
Inovasi ini juga sejalan dengan upaya nasional dalam mendorong digitalisasi data kependudukan dan efisiensi layanan publik, di mana kehadiran layanan langsung di sekolah membuat proses lebih cepat dan hemat waktu.
Layanan PECI HAJI dijadwalkan secara rutin setiap hari Selasa di sekolah-sekolah, dan secara berkala hadir di ruang publik seperti Car Free Day pada minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulannya. Bahkan, ke depan akan hadir dalam format “PECI HAJI Goes to Mall” untuk menjangkau lebih banyak keluarga di lokasi yang strategis dan ramah anak.
Tak hanya sebagai dokumen, KIA juga diupayakan memiliki manfaat ekonomi. Disdukcapil telah menjalin kemitraan dengan pelaku usaha dan UMKM untuk membuka peluang program diskon dan benefit khusus bagi pemegang KIA. Ini menjadikan KIA sebagai bagian dari ekosistem perlindungan dan pemberdayaan anak, sekaligus mendorong orang tua agar lebih aktif mengurus dokumen identitas anak mereka.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2022, PECI HAJI terus berkembang melalui kerja sama lintas sektor, terutama dengan sekolah dan dunia usaha. Inovasi ini menjadi bukti bahwa reformasi pelayanan publik tidak harus rumit—cukup menyentuh kebutuhan nyata masyarakat dengan pendekatan humanis, adaptif, dan kolaboratif.
“Kami ingin anak-anak di Pontianak merasa diperhatikan sejak dini. Identitas resmi adalah hak mereka, dan negara wajib memfasilitasinya. PECI HAJI adalah wujud komitmen itu,” tegas Erma. (*)
Satpol PP Pontianak Tertibkan Puluhan Layangan dan Gelondongan
PONTIANAK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak menertibkan belasan layangan dan gelondongan layangan di sejumlah titik di Kota Pontianak. Kepala Satpol PP Kota Pontianak Ahmad Sudiantoro menyebut, penertiban ini dalam rangka untuk menerapkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat.
"Hari ini kita melakukan penertiban dan monitoring terkait pemain layangan, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, manusia silver, serta baliho, pamflet, dan banner yang dipasang tidak pada tempatnya," ungkap Kasatpol PP Kota Pontianak yang biasa dipanggil Toro, Jumat (25/4/2025).
Dari hasil penertiban tersebut, Satpol PP Kota Pontianak berhasil mengamankan sejumlah barang seperti 10 layangan dan 13 gelondongan layangan yang didapati di tiga titik. Tiga titik lokasi tersebut yaitu Jalan Srikaya, Gang Bukit Raya 3, dan Komplek Pemda.
Ia menjelaskan, selain penertiban pemain layangan dan monitoring aktivitas gelandangan pengemis di jalan, pihaknya juga mengimbau serta menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melanggar aturan dengan berjualan di bahu jalan.
Untuk itu, Toro menegaskan akan selalu berupaya untuk menegakkan Perda yang ada di Kota Pontianak serta juga melakukan berbagai pendekatan yang humanis agar masyarakat selalu taat dan patuh pada peraturan yang ada. Sehingga ketenteraman dan ketertiban umum di Kota Pontianak selalu terjaga dengan baik.
"Satpol PP Kota Pontianak selalu rutin melakukan penertiban dan monitoring seperti ini. Kita akan terus upayakan penertiban dan monitoring dalam rangka menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di Kota Pontianak," terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan pentingnya seluruh pihak untuk terlibat dalam pengawasan permainan layangan di wilayah masing-masing. Ia meminta masyarakat khususnya RT/RW dan Lurah agar rutin memonitor lingkungan sekitarnya agar tidak ada lagi pemain layangan yang bermain di wilayah Kota Pontianak.
"Main layang-layang ini sudah banyak korban. Ada yang matanya kena benang sampai buta. Ada yang lehernya luka parah dan banyak lagi korban akibat permainan layangan," pungkas Wali Kota. (Kominfo)